REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kapal selam bertenaga nuklir Amerika Serikat menghantam kapal nelayan setelah keduanya bertabrakan di Selat Hormuz, kawasan Teluk, Kamis (10/1). Periskop kapal selam itu dilaporkan hancur tapi tidak ada korban terluka, kata seorang anggota militer.
Kapal nelayan itu nampak tidak sadar dengan keberadaan kapal selam milik AS.
Kapal selam USS Jacksonville tidak mendapati kerusakan yang berarti, kata sumber Angkatan laut yang berbasis di Bahrain.
"Reaktor nuklir kapal berada dalam keadaan aman. Seluruh sistem bisa bekerja sebagaimana mestinya," katanya.
Kejadian tabrakan berlangsung pada pukul 5 pagi waktu setempat dan sedang berada dalam penyelidikan.
Insiden serupa pernah terjadi pada bulan Agustus. Saat itu, terjadi tabrakan antara rudal pengendali jarak jauh AS dengan kapal tanker minyak.
Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz jika AS tetap melarang program nuklirnya. Washington mengatakan akan tetap menempatkan angkatan lautnya di area Teluk untuk memastikan keamanan wilayah itu.