Jumat 22 Feb 2013 21:00 WIB

Cina Serukan Dialog Konstruktif untuk Nuklir Iran

Bendera Iran  (ilustrasi)
Foto: politico.ie
Bendera Iran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina menyerukan semua pihak terkait untuk mendorong dialog yang konstruktif, dalam kerangka hubungan diplomatik yang kondusif dalam pembahasan nuklir Iran di Kazakhstan. 

"Persoalan nuklir Iran, sangat kompleks dan sensitif. Karena itu perlu dukungan yang obyektif, praktis dan konstruktif dari semua pihak yang terlibat dalam dialog," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hong Lei di Beijing, Jumat (22/2).

Pembahasan mengenai nuklir Iran akan kembali digelar di Alma-Ata, Kazakhstan pada Selasa (26/2). "Cina sangat menyambut positif digelarnya kembali pembahasan mengenai nuklir Iran," katanya.

Dalam pertemuan itu wakil dari lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus satu yakni Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, Cina dan Jerman, akan hadir. Delegasi Cina akan dipimpin Ma Zhaoxu dari Kementerian Luar Negeri Cina.

Hong Lei mengatakan Cina selalu menekankan dialog dan negosiasi sebagai jalan terbaik untuk menghadapi isu nuklir Iran secara benar dan tepat.

Cina berharap semua pihak yang terlibat dalam dialog dapat sepakat untuk mencapai konsensus, memperkecil perbedaan pandang, dan mendorong proses negosiasi, katanya.

Hong Lei menambahkan hasil yang lebih positif dari pembicaraan itu nanti akan menjadi momentum adanya dialog dan kerja sama jangka panjang menuju stabilitas keamanan dan perdamaian kawasan.

Ia menegaskan Cina akan terus memainkan peranannya secara konstruktif dan akan terus melakukan hal yang sama bersama seluruh pihak dalam pertemuan mendatang. Pertemuan antara negara-negara P5+1 dengan Iran terakhir dilaksanakan pada Juni 2012 di Moskow.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement