Sabtu 09 Mar 2013 08:14 WIB

Cina Tolak Sanksi 'Buta' terhadap Iran

Bendera Cina dan Iran
Bendera Cina dan Iran

REPUBLIKA.CO.ID, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying menegaskan kembali dukungan negaranya terhadap hak Iran dalam memanfaatkan energi nuklir, dan menyatakan penentangan Beijing terhadap sanksi buta anti-Tehran.

"Kami percaya bahwa Iran, sebagai penandatangan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT), berhak menggunakan energi nuklir untuk tujuan damai selama menjalankan komitmen internasional yang relevan," kata Hua pada konferensi persnya.

Sanksi 'buta' dianggap tidak akan membantu menyelesaikan masalah nuklir Iran adapun penggunaan kekuatan bahkan lebih tidak dapat diterima. Hua menekankan dialog sebagai satu-satunya cara menyelesaikan masalah nuklir Iran.

Juru bicara Kemenlu Cina ini juga menyinggung pentingnya mempertahankan dan meningkatkan perundingan agar masalah nuklir Iran benar-benar terselesaikan secara komprehensif.

Menyinggung putaran terbaru perundingan antara Iran dan Kelompok 5+1 di Almaty, Kazakhstan, Hua mengatakan bahwa perundingan tersebut mencapai hasil positif.

Iran dan Kelompok 5+1 (Inggris, Cina, Perancis, Rusia, dan Amerika Serikat ditambah Jerman) menyelesaikan perundingan putaran terbaru di Almaty pada tanggal 27 Februari. Kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan perundingan di Almaty pada tanggal 5-6 April setelah mengadakan pembicaraan tingkat ahli di kota Istanbul, Turki pada 17-18 Maret.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement