Ahad 24 Mar 2013 06:52 WIB

Mufti Saudi Sebut Twitter Sebagai Dewan Badut

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: Djibril Muhammad
Twitter
Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Mufti agung Arab Saudi syekh Abdul-Aziz al-Sheikh mengkritik situs sosial Twitter sebagai dewan badut, yaitu tempat untuk mereka yang melakukan tweet yang tidak adil, dan salah.

Al-Sheikh memberi pernyataan itu saat pidato kepada ulama senior Arab Saudi, Jumat (22/3) kemarin. "Sebagian besar orang-orang usia muda yang membuang-buang waktu mereka untuk ngobrol dan menggunakan internet, khususnya Twitter," katanya seperti dikutip dari Al Arabiya, Ahad (24/3).

Perkembangan Twitter di salah satu penghasil minyak terbesar di dunia itu memang pesat. Menurut laporan website konsultan media sosial, HYPERLINK "http://www.thesocialclinic.com"www.thesocialclinic.com, negara Arab Saudi saat ini memiliki 3 juta pengguna Twitter.

Jumlah itu lebih besar dibandingkan negara-negara di kawasan Timur Tengah. Media yang berpusat di Jeddah, Arab Saudi itu menambahkan, tingkat pertumbuhan Twitter di negara itu sebanyak 300 persen dari tahun ke tahun.

Yang fantastis, antara 2011 dan 2012, jumlah pengguna Twitter di kerajaan Arab Saudi tumbuh sebanyak 3 ribu persen. Akun kerajaan itu rata-rata mendapat  50 juta tweet per bulan dan sebagian besar dibuat dalam bahasa Arab.

"Sebagian besar tweet yang dalam bahasa Arab. Bahasa Arab adalah bahasa yang paling cepat berkembang di Twitter," ujar situs itu.

Sementara itu, ibu kota Arab Saudi, Riyadh secara global menempati peringkat 10 di antara kota-kota dengan Tweets paling banyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement