REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemerintah Korea Utara mengganti Menteri Angkatan Bersenjatanya, Kim Kyok-Sik, pascabertugas selama enam bulan. Pemimpin Kim Jong-Un, menganti Kim dengan juniornya Jang Jong-Nam.
Kantor Berita Resmi Korea Utara KCNA, Ahad (12/5) waktu setempat, melaporkan, penggantian Kim yang penugasannya sejak November tahun lalu dianggap sebagai pilihan kontroversial. Sebab, Kim menurut berbagai kalangan dianggap berjasa karena telah mengatur penembakan di pulau wilayah perbatasan Korea Selatan. Saat itu, ia menjabat sebagai Komandan Korps Tentara keempat.
Kementerian Angkatan Bersenjata Rakyat pada dasarnya adalah Kementerian Pertahanan dan di bawah pengendalian Komisi Pertahanan Nasional yang sangat berpengaruh. Kim Jong-Un beberapa kali mengganti petinggi militernya. Hal itu terkesan untuk mengamankan kursi kepemimpinannya sejak memegang kekuasaan dari warisan Ayahnya pada Desember 2011.
Penggantian Kim Kyok-Sik seiring dengan isu Semenanjung Korea yang telah mencuat dan diperkeruh dengan ketegangan militer. Hal itu juga diikuti dengan uji coba senjata nuklir pada Februari lalu.
Korsel melihat perubahan personel itu dan telah mengawasi semua pergantian internal di bidang militer Korut. "Kami tidak mengetahui jika (Jang) merupakan figur yang kurang keras, namun itu menunjukan dia dari generasi yang lebih muda," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Kim Min-Seok.
"Hanya karena terdapat pergantian baru, itu tidak berarti terdapat pergantian secara mendasar. Kami perlu waktu lebih banyak unutk melihat arahan secara keseluruhan," sambung Kim.
Sebelum penunjukannya, Jang dilaporkan akan menjadi komandan Korps Pertama Angkatan Bersenjata Rakyat di pantai timur. Foto terbaru di surat kabar partai berkuasa, Rodong Sinmun menunjukan dia adalah jenderal berbintang tiga.