Senin 10 Jun 2013 15:00 WIB

Tentara Afghanistan Serbu Bandara Kabul

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Fernan Rahadi
 Tentara Afghanistan tengah latihan baris-berbaris.
Foto: AP
Tentara Afghanistan tengah latihan baris-berbaris.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Serangan bunuh diri dan granat teroganisir di Bandara Kabul berakhir dengan tewasnya tujuh pelaku serangan. Informasi itu disampaikan Departemen Dalam Negeri Afghanistan, Senin (10/6).

Seperti dilansir Aljazeera, Taliban mengaku bertanggungjawab atas serangan Senin dini hari itu. Mereka menargetkan pangkalan militer di bandara.

''Ada tujuh pelaku ledakan. Dua tewas setelah meledakan dirinya dan lima sisanya tewas akibat baku tembak,'' kata Mohammad Ayoub Salangi, kepala Kepolisisan Kabul. Salangi juga belum mendapat laporan jumlah korban dipihak kepolisian dan warga sipil.

Ledakan keras dan suara tembakan terdengan selama serangan. Suara tanda bahaya dari Kedutaan Amerika juga manambah riuh suasana.

Pasukan polisi dalam jumlah besar diturunkan ke bandara Kabul. Mereka juga dibantu oleh pengamanan sipil dan tentara NATO. Bandara Kabul kembali dibuka setelah sebelumnya sejumlah penerbangan domestik dan internasional ditunda.

Para pelaku menggunakan rocket-propelled grenades (RPGs) dan senapan mesin dari sebuah gedung yang sedang direnovasi. Hal serupa sering dilakukan Taliban untuk melakukan serangan.

NATO mengatakan beberapa tentara internasional dilibatkan dalam tanggap militer itu untuk meredakan serangan. ''Ada anggota dari Tentara Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin tentara Afghanistan,'' kata perwakilan NATO.

Sumber Aljazeera menyebutkan, dalam pertempuran di bandara Kabul itu, penyerang menggunakan pelempar koket jarak jauh yang bisa mengenai target pada jarak sekitar tiga kilometer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement