Senin 01 Jul 2013 09:14 WIB

PM Australia Akan Ajak Pemimpin Oposisi ke Pertemuan G-20

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID--Kevin Rudd berusaha memperbaiki hubungan negatif partainya dengan pihak oposisi. Rencananya, ia akan mengajak pemimpin oposisi, Tony Abbott untuk ikut serta bersamanya menghadiri pertemuan G-20. Tetapi, perseteruan diantara kedua partai kembali terjadi saat menyoroti masalah pencari suaka.

Perdana Menteri menyampaikan gagasannya untuk mengajak Pemimpin Oposisi, Tony Abbott untuk ikut bersamanya ke pertemuan G20 di Rusia. Namun rencana ini tergantung pada kapan pemilu diadakan.

ABC understands he could ask Mr Abbott to attend the talks with him if the election is pushed back to October.">Kevin Rudd melihat G20 sebagai pertemuan penting bagi siapa pun yang menang pemilu. Ia akan mengajak Abbott untuk ikut menghadiri pertemuan, jika pemilu dimundurkan ke bulan Oktober.

Rudd masih belum menentukan tanggal pemilu, tetapi tampaknya tidak akan memilih tanggal 14 September seperti yang diajukan Julia Gillard saat ia masih menjabat perdana menteri.

Konferensi Tingkat Tinggi yang akan dihadiri oleh para pemimpin dari negara-negara G20 akan diselenggarakan di St Petersburg pada tanggal 5 hingga 6 September.

Anggota parlemen Andrew Wilkie percaya bahwa ajakan pemimpin oposisi untuk ikut hadir adalah ide yang bagus.  

Andrew mengatakan kerjasama diantara kedua partai akan jadi penangkal yang baik terhadap konflik yang terjadi di parlemen dalam beberapa tahun terakhir.

"Selama tiga tahun kami punya politik yang kontroversial, konfrontatif, disaat seharusnya negara memiliki anggota parlemen yang lebih baik, lebih kooperatif," kata Andrew.

Rudd mengatakan bahwa ia ingin mengakhiri politik yang bersifat negatif dan kotor, setelah ia menggulingkan Gillard pada Rabu malam.

Partai Buruh dan Partai Liberal kembali saling lemparkan pernyataan negatif

Tapi ucapan Kevin Rudd tidak berlangsung lama. Pada hari Jumat, Rudd menyatakan bahwa kebijakan oposisi soal pencari suaka bisa menyebabkan konflik dengan Indonesia.

Pihak koalisi memiliki gagasan bahwa untuk menghentikan masuknya pencari suaka ke Australia dengan mengirimkan kembali perahu-perahu berisi pencari suaka ke Indonesia.

"Jika Abbott menjadi perdana menteri dan melanjutkan retorika tersebut dan mencoba menjadikannya kenyataan, maka saya  akan bertanya-tanya, apakah dia mencoba menyulut konflik dengan Indonesia?" katanya.

Menanggapi komentar tersebut, Abbott menuduh Rudd adalah seorang munafik.

"Ia mengatakan keinginannya agar hubungan partai tidak lagi jadi negatif, tapi kemudian meluncurkan serangan dengan komentar seperti itu kepada pihak oposisi dan pemimpinnya," ujar Abbott.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement