Senin 05 Aug 2013 11:59 WIB

AS Kirim Anggota Parlemen dalam Pembicaraan Damai di Mesir

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Seorang pendukung Presiden Mursi meratapi rekannya yang tewas diterjang peluru aparat keamanan Mesir dalam tragedi berdarah di Nasr City, Kairo, Sabtu (27/7).
Foto: AP/Hassan Ammar
Seorang pendukung Presiden Mursi meratapi rekannya yang tewas diterjang peluru aparat keamanan Mesir dalam tragedi berdarah di Nasr City, Kairo, Sabtu (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Amerika Serikat (AS) mengirim utusan untuk terlibat dalam pembicaraan damai di Mesir. Senator AS, John McCain dan Lindsay Graham datang ke Kairo dalam misi diplomatik untuk mengakhiri krisis politik Mesir. 

Utusan AS dan Uni Eropa bertemu dengan otoritas dari pemerintah yang didukung militer serta pendukung presiden terguling Muhammad Mursi. Pembicaraan tersebut dilakukan di tengah tingginya ketegangan setelah rencana pembubaran protes pendukung Mursi di Kairo. 

McCain dan Graham akan mendarat di Kairo pada Senin (5/8) sore untuk dua hari negosiasi. Selama akhir pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri AS, William Burns telah melakukan pembicaraan terpisah dengan anggota Ikhwanul Muslimin dan Menteri Luar Negeri Mesir, Nabil Fahmy. 

Dalam laporan BBC, utusan Eropa, Bernardino Leon juga ikut dalam pertemuan dengan Fahmy. Otoritas hanya memberi sedikit rincian mengenai pertemuan tersebut. Menteri Luar Negeri Qatar dan Uni Emirate Arab juga dijadwalkan bertemu dengan pemimpin Ikhwanul Muslimin. 

Berdasarkan keterangan militer, Jenderal Abdul Fattah al-Sisi mengatakan, solusi damai dapat dicapai jika semua pihak menolak kekerasan. Sementara itu, pada Sabtu pekan lalu, pemerintah kembali meminta demonstran mengakhiri protes. Namun, seruan tersebut diabaikan oleh pendukung Mursi yang terus memprotes dengan menduduki Nahda Square dan di luar masjid Rabaa al-Adawiya. Mereka telah menginap di sana selama sepekan untuk meminta pengembalian Mursi di kekuasaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement