Jumat 09 Aug 2013 06:46 WIB

Istri Mursi: Ada Kekuatan Jahiliyah di Mesir

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Endah Hapsari
Pendukung Mursi berunjuk rasa menentang kudeta militer di Nasr City, Kairo, Ahad (28/7).
Foto: AP/ Hassan Ammar
Pendukung Mursi berunjuk rasa menentang kudeta militer di Nasr City, Kairo, Ahad (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Desakan menghentikan protes dari rezim sementara di Mesir mendapat penolakan keras. Ibu Negera Negeri Piramida itu, Naglaa Mahmoud meminta para pendukung Presiden Muhammad Mursi terus melakukan aksi penegakan konstitusi.

Suntikan moral kepada pendukung suaminya itu dikatakan Naglaa usai melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1434 Hijriah waktu setempat. ''Jangan ragu dengan menegakkan hukum-hukum Allah. Jangan bersedih hati. Kita tidak takut dengan mereka (militer dan oposisi),'' kata dia, seperti dikutip Egypt Independent, Kamis (8/8).

Naglaa percaya, mayoritas masyarakat Mesir mendukung kepemimpinan suaminya. Itu bukan pernyataan kosong jika menjadikan hasil pemilihan umum setahun lalu sebagai tolok ukur.

Perempuan 51 tahun ini juga meyakini ada kekuatan jahiliyah di belakang aksi inkonstitusional militer dan oposisi. Naglaa menyatakan dua kelompok tersebut adalah aktor utama pembungkaman demokrasi dan keadilan di Mesir. Ibu dari lima anak ini juga menyampaikan salam atas nama suaminya untuk para pendukung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement