Selasa 13 Aug 2013 06:02 WIB

Alqaidah Klaim Lakukan Bom Idul Fitri

Rep: Ichsan Emrald Alamsy/ Red: Fernan Rahadi
Pasukan Alqaidah (ilustrasi)
Foto: foreignpolicy.com
Pasukan Alqaidah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kelompok yang berafiliasi dengan Alqaidah mengaku bertanggung jawab atas serangan bom usai Idul Fitri di Irak, akhir pekan lalu. Menurut kelompok SITE Monitoring, pengakuan kelompok Negara Islam dan Levant (ISIL) ini diunggah di sebuah laman Forum Jihad.

Dikutip dari Reuters, pengakuan ini muncul ketika rakyat Irak kecewa dengan Pemerintah yang dinilai gagal mengatasi serangan yang menewaskan 91 orang dan melukai ratusan lainnya.  SITE menyatakan kelompok Negara Islam Irak mengaku terlibat dalam penyerangan di sekitar Baghdad dan provinsi tenggara negara itu.

 

''Negara Islam (yang) memobilisasi...,'' tulis ISIL dalam forum Jihad yang dikutip dari Aljazirah, Senin (12/8).

Serangan ini pun menjadikan bulan Ramadhan sebagai hari-hari paling mematikan, khususnya dalam jumlah korban tewas, di Irak. Lebih dari seribu orang tewas di bulan Juli akibat serangan bom. Berdasarkan data PBB, Juli dianggap bulan paling mematikan di semenjak 2008.

Beberapa waktu sebelumnya, Pasukan Irak mengkampanyekan program 'pembalasan bagi syuhada'. Langkah ini dilakukan untuk menangkap tersangka militan yang melakukan penyerangan ke penjara Abu Ghraib, 27 Juli lalu.

Menurut SITE, langkah pasukan keamanan ini, berdasarkan pernyataan kelompok negara Islam Irak memicu mereka melakukan aksi balas dendam. ISIL menyatakan Irak telah mendapat ganjaran yang mahal dan takkan merasa aman bahkan ketika idul fitri.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement