Rabu 14 Aug 2013 16:15 WIB

Jumlah Korban Tewas di Mesir Bertambah Jadi 40 Orang

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
Pasukan militer Mesir melemparkan gas air mata ke arah pendukung Presiden Mursi di Kairo, Rabu (14/8).
Foto: AP
Pasukan militer Mesir melemparkan gas air mata ke arah pendukung Presiden Mursi di Kairo, Rabu (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Jumlah korban jiwa dalam operasi pembersihan pendukung presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi, bertambah. Kini jumlahnya mencapai 40 orang.

Pendukung Mursi membuat kamp di Kairo sejak Mursi digulingkan militer pada bulan lalu. Pada Rabu (14/8) pagi, pembubaran massa di Nahda Square dilakukan dengan penembakan gas air mata dan tembakan ke udara. Sumber dari Aljazeera melaporkan, sedikitnya 40 orang tewas, namun sumber dari Ikhwanul Muslimin menyebutkan 25 orang tewas dan lima ribu orang terluka. Hingga kini, belum ada konfirmasi independen mengenai jumlah korban tewas.

Kementrian Kesehatan Mesir menyebut hanya enam orang tewas. Korban tewas tersebut termasuk dua orang dari pasukan keamanan. Kementrian Dalam Negeri mengatakan, 200 orang ditangkap. Dari jumlah itu, 50 orang ditangkap dari Rabaa al-Adawiyah di Nasr city, dan 150 orang ditangkap di Nahda Square di Giza.

Televisi negara menyebutkan warga ditangkap di Nasr City karena memiliki senjata dan silinder gas. Kemendagri  juga menyatakan akan menjamin keamanan pendukung Mursi yang mau meninggalkan tempat demonstrasi. Pada pagi hari, televisi negara melaporkan pasukan kemanan sudah selesai memaksa demonstran bubar dari Nahda Square. Bulldozer dilaporkan digunakan untuk membersihkan kamp.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement