Kamis 22 Aug 2013 08:59 WIB

Hamas Tolak Gunakan Penyeberangan Erez yang Dikendalikan Israel

Faksi gerakan Islam di Palestina: Hamas dan Fatah
Faksi gerakan Islam di Palestina: Hamas dan Fatah

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA -- Hamas menolak menggunakan tempat penyeberangan Erez dengan Israel sebagai pilihan bagi terminal Rafah dengan Mesir, pasca-Rafah ditutup akibat serangan mematikan.

"Rakyat Palestina tak pernah bisa menerima tempat penyeberangan Erez, yang berada di bawah kendali Israel, sebagai pilihan bagi tempat penyeberangan Rafah," kata Ghazi Hamad, Wakil Menteri Luar Negeri Hamas, pada suatu taklimat di Kota Gaza.

Ia menyatakan lebih dari 90 persen warga Jalur Gaza tak bisa pergi melalui Erez akibat pengamanan ketat yang diberlakukan Israel atas daerah kantung Palestina tersebut, setelah Hamas merebutnya dari pesaingnya, Fatah, pada Juni 2007.

Pada Rabu (21/8) pagi, Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) di Tepi Barat Sungai Jordan mengkonfirmasi, mereka akan mengadakan kontak dengan pemerintah Israel mengenai peredaan pembatasan di Erez buat warga Jalur Gaza yang melakukan perjalanan.

Sebelumnya Mesir menutup tempat penyeberangan Rafah, setelah serangan mematikan terhadap militernya di Sinai Utara, sehingga menewaskan 26 orang yang direkrut. Namun, Ma'roof Zahran, pejabat penghubung PNA, memberitahu Xinhua, kontak dengan Israel masih berlangsung. "Tapi Israel belum memberi kami reaksi positif."

Hammad memperingatkan terus ditutupnya Rafah akan mengakibatkan krisis kemanusiaan serius, sebab ratusan mahasiwa serta pasien Palestina terjebak di tempat penyeberangan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement