REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina memecat Direktur Jenderal Regulasi Aset dan Administratif Cina (SASAC) Jiang Jiemin. Pemecatan menyusul penyelidikan korupsi saat dirinya menjadi pimpinan di badan usaha minyak dan gas milik negara, China National Petroleum Company (CNPC).
Kantor berita resmi pemerintah, Xin Hua melaporkan surat pemecatan resmi keluar saat Selasa (3/9) waktu setempat. Pemecatan dimaksudkan untuk memberi kebebasan bagi badan anti korupsi Cina melakukan penyelidikan.
''Jiang (Jiemin) terduga melakukan tindakan indisipliner secara serius,'' demikian surat pemecatan tersebut seperti dikutip Xin Hua, Selasa (3/9), dan dilansir kantor berita internasional.
BBC News memberitakan istilah indisipliner bagi pejabat pemerintahan Cina mengarah pada tindakan korupsi. Badan anti-rusuah Cina menyelidiki dugaan korupsi Jiemin sejak Ahad (1/9).
Penyelidikian petinggi negara ini menjadi ''mangsa'' perdana penegakan anti-korupsi Cina di bawah kepemimpinan Presiden Xin Jinping. Jiemin dituduh melakukan tindakan indisipliner berupa menelan uang negara untuk kepentingan pribadi. Tindakan amoral itu, dilakukan dia mengambil alih kepemimpinan di CNPC.
Perusahaan milik negara itu merupakan badan enerji terbesar di Cina. Reuters mengatakan tercatutnya nama Jiemin menyusul tuduhan yang sama terhadap bawahannya. Pekan lalu, penyelidik anti-korupsi setempat mencekal empat nama eksekutif di CNPC.
Mereka antara lain, Wakil Menejer Umum CNPC Li Hualin. Wakil Presiden Petro China Ran Xinquan dan Wang Yongchun, serta Kepala Geologi Petro China Wang Dafu.
Belum ada rincian pasti tentang sangkaan terhadap keempat nama tersebut. Keempatnya juga belum menunjuk pengaca hukum untuk melakukan pembelaan. Namun, keempatnya masih dibawah penyelidikan dan pengawasan badan anti-korupsi Cina.
Perkara korupsi di perusahaan sektor minyak dan gas plat merah memang menjadi salah satu pintu korupsi terbesar. Putaran uang di sektor migas yang mencapai triliunan tentu membuka peluang prilaku korup. Apalagi CNPC merupakan induk dari Petro China yang menjadi BUMN terbesar di kawasan Asia.