REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Cina Xi Jinping mengatakan bahwa Beijing selalu berharap untuk melihat hubungan Cina dan Amerika Serikat yang sehat dan stabil, serta membangun interaksi yang mengedepankan prinsip saling menghormati.
Pernyataan tersebut disampaikan Xi saat menjamu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken di Beijing, Senin (19/6/2023).
Blinken menjadi pejabat AS pertama yang berkunjung ke Cina sejak Presiden Joe Biden menjabat pada Januari 2021.
"Amerika Serikat harus menghormati Cina dan tidak boleh melukai hak dan kepentingan sah Cina," kata Xi, menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Cina di situs webnya.
Xi juga menekankan bahwa tak ada satu pun yang boleh mencoba memaksa pihak lain dengan kehendaknya sendiri, apalagi "merampas hak sah pihak-pihak lain atas dasar pembangunan".
Dia meminta pihak AS untuk mengambil sikap rasional dan pragmatis, serta bekerja sama dengan Cina ke arah yang sama.
Presiden Xi mengatakan bahwa kedua belah pihak harus tetap berkomitmen pada pemahaman bersama yang telah dia dan Presiden Joe Biden sepakati di Bali pada November tahun lalu, serta mewujudkan komitmen tersebut ke dalam tindakan yang nyata guna menstabilkan dan meningkatkan hubungan Cina dan AS.
Sementara itu, Blinken mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Cina memiliki kewajiban untuk mengelola hubungan secara bertanggung jawab demi kepentingan Amerika Serikat, Cina dan dunia.
Menurut Blinkendalam keterangan Kemlu Cina, AS berkomitmen untuk kembali ke agenda yang telah ditetapkan kedua presiden di Bali.
Selain itu, AS mendukung komitmen yang dibuat oleh Presiden Biden, yaitu tidak mencari Perang Dingin baru, tidak berusaha mengubah sistem Cina tidak mendukung kemerdekaan Taiwan, dan tidak mencari konflik dengan Cina.
AS berharap pula dapat terus terlibat dengan Cina menjaga jalur komunikasi terbuka antar kedua negara, mengelola perbedaan secara bertanggung jawab, dan mengupayakan dialog, pertukaran, dan kerja sama.