Senin 16 Sep 2013 21:40 WIB

Pelucutan Senjata Kimia Suriah Pelajaran Untuk Negara Lain?

Seorang kru senjata kimia AS memeriksa sampel dari roket M55
Foto: U.S ARMY
Seorang kru senjata kimia AS memeriksa sampel dari roket M55

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala lembaga geopolitik di Prancis Ali Rastbin mengatakan, kesepakatan Suriah dengan Amerika Serikat serta Rusia untuk memusnahkan senjata kimia milik Damaskus merupakan langkah positif.

Ia mengatakan, kesepakatan tersebut harus berfungsi sebagai titik tolak untuk program lebih besar guna perlucutan senjata dan penghapusan senjata serupa oleh negara pemilik senjata kimia.

Ia mengatakan, negara-negara tertentu mengklaim mereka mencoba untuk menghancurkan senjata kimia di Suriah pada saat banyak dari mereka yang dituduh menimbun senjata mematikan itu sendiri dan beberapa hanya mengaku memproduksi dan memilikinya saja.

Ia memuji tindakan Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam menyambut perjanjian dan mengatakan ini membuka jalan bagi pembukaan saluran diplomatik dan politik untuk memecahkan masalah di negeri itu.

Menyoroti peran tak tersangkal Iran di wilayah tersebut sebagai kekuatan besar yang berpengaruh, ia mengatakan, fakta ini tidak boleh diabaikan bahwa negara-negara Barat takut pada kekuasaan dan pengaruh Iran terhadap perkembangan regional.Dia percaya kehadiran Iran dalam semua pertemuan mengenai Suriah adalah perlu dan penting.

Menunjuk pada suasana ketidakpercayaan yang terjadi dalam hubungan Iran-Barat, Ali Rastbin mengatakan, kurangnya kepercayaan antara kedua pihak bisa dihilangkan melalui perundingan.

Menunjuk kepada pemilihan presiden baru-baru ini di Iran dan kesiapan para pejabat Iran untuk mengadakan pembicaraan konstruktif, ia mengatakan situasi telah benar-benar berubah dibandingkan dengan masa lalu dan sekarang waktunya sudah matang bagi diplomasi luar negeri Iran diaktifkan lebih lanjut.

Dia menekankan bahwa mereka yang bertanggung jawab di Iran saat ini melakukan dialog yang benar-benar berbeda dari masa lalu. Dia menggarisbawahi bahwa mengingat situasi saat ini di Iran, Barat tidak memiliki pilihan lain selain mengambil sikap konstruktif terhadap Teheran berdasarkan persahabatan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement