Jumat 20 Sep 2013 16:24 WIB

Penembakan Brutal Terjadi di Chicago, 13 Orang Kritis

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Dewi Mardiani
Penembakan  (ilustrasi)
Foto: Reuters/Joshua Lott
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Penembakan brutal di Amerika Serikat (AS) kembali terjadi. Seorang pria bersenjata nekat memberondong kerumunan orang di sebuah lapangan basket di Kota Chicago. Tidak ada korban jiwa kali ini. Namun 13 orang dikatakan mengalami kritis, termasuk di antaranya anak umur 3 tahun.

Pejabat Pemadam Kebakaran Chicago Amina Grees mengatakan, kejadian nahas itu terjadi saat Kamis (19/9) menjelang tengah malam waktu setempat. Persisnya di sebelah barat daya taman Kota Chicago. Belum ada tersangka utama dalam kejadian ini. Hanya saja, dia menegaskan, petugas akan memburu pelaku.

Seorang saksi kejadian, Julian Harris, mengatakan sebuah mobil jenis sedan berwarna abu-abu melintas di taman kota Cornell Square Park sebelum kejadian. Harris mengidentifikasi seorang dengan rambut gimbal berada dalam mobil tersebut. ''Dia menembakkan senjata ke arah orang-orang di taman,'' kata Harris.

Harris dapat mencari perlindungan. Ia melarikan diri ke rumah saat peluru menghantam tiang-tiang di sekitarnya. Akan tetapi keponakannya yang berusia 3 tahun tidak mendapat perlindungan. Balita itu pun mengalami luka di bagian pipi. ''Banyak anak-anak yang lari ketakutan,'' kata dia.

FOX News mengabarkan, sedikitnya 10 mobil ambulans berlomba dengan waktu untuk menuju lokasi kejadian. Korban diangkut ke rumah sakit terdekat. Korban dilarikan di berbagai rumah sakit. Analisa bedah mengatakan, peluru tajam yang menghantam korban.

Juru Bicara kepolisian Chicago, Ron Gainess, mengatakan hingga Jumat (20/9) pagi waktu setempat, tidak ada korban tewas. Akan tetapi, hal tersebut tidak menghilangkan sanksi kejahatan dari aksi tersebut. Perburuan pelaku dikatakan dia tetap berjalan. Meskipun, sebut dia, belum ada penahanan.

The Chicago Tribune melansir, sekira 60 petugas kepolisian bersenjata masih berada di lokasi kejadian. Petugas kebakaran juga diterjunkan untuk membersihkan lokasi dari banjir darah korban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement