Senin 06 Jul 2020 13:36 WIB

Penembakan Bunuh 13 Orang Selama Perayaan 4 Juli di Chicago

Korban tewas penembakan di sejumlah tempat Chicago, AS termasuk remaja dan anak-anak

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Kota Chicago, Amerika Serikat (AS), yang menjadi lokasi penembakan
Foto: Needpix
Kota Chicago, Amerika Serikat (AS), yang menjadi lokasi penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO --  Polisi melaporkan terjadi penembakan yang dilakukan terhadap 59 orang. Sedikitnya 13 orang meninggal dunia di Chicago selama akhir pekan perayaan hari kemerdekaan 4 Juli atau Fourth of July.

Juru bicara kepolisian, Tom Ahern, menyatakan, tepat sebelum tengah malam Sabtu (4/7), empat pria menembaki sebuah pertemuan besar di jalan di lingkungan Englewood. Dalam peristiwa itu, dua laki-laki meninggal dunia di tempat kejadian dan dua lagi, termasuk seorang bocah lelaki berusia 14 tahun, meninggal di rumah sakit.

Baca Juga

Sedangkan empat orang lainnya terluka dengan satu dalam kondisi kritis dan tiga lainnya dalam kondisi stabil. Ahern menyatakan, keempat penyerang melarikan diri dari tempat kejadian dan belum ada yang berhasil ditangkap.

Sedangkan, seorang bocah perempuan berusia tujuh tahun ditembak di kepalanya ketika berdiri di trotoar rumah neneknya selama pesta Fourth of July sekitar pukul 19.00 di wilayah Austin. Tersangka keluar dari mobil dan mulai menembak. Pelaku itu juga belum tertangkap.

"Malam ini, seorang bocah perempuan berusia tujuh tahun di Austin bergabung dengan daftar remaja dan anak-anak yang harapan dan mimpinya diakhiri dengan laras senjata," kata Wali Kota Lori Lightfoot di Twitter Sabtu malam.

Dalam peristiwa penembakan itu, seorang pria berusia 32 tahun terluka dan saat ini dalam kondisi yang stabil. Laporan Chicago Sun-Times, polisi mengatakan, bahwa tujuh dari korban yang terluka dalam penembakan adalah anak di bawah umur.

Penembakan akhir pekan tersebut menewaskan anak-anak muda mengikuti tragedi akhir pekan sebelumnya. Peristiwa sebelumnya menewaskan korban bocah lelaki berusia satu tahun yang mengendarai mobil bersama ibunya dan seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang berada di dalam rumahnya ketika sebuah peluru meluncur menembus jendela dan terkena kepalanya saat duduk di sofa.

Menanggapi kekerasan yang telah terjadi sejak akhir pekan Memorial Day, polisi mengatakan akan menurunkan 1.200 petugas tambahan di jalan-jalan. Mereka akan berjaga untuk liburan akhir pekan ini.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement