Selasa 01 Oct 2013 16:17 WIB

PM Kanada Desak Mesir Bebaskan Dua Warganya Yang Mogok Makan

Demonstran di Mesir
Foto: ROL
Demonstran di Mesir

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perdana Menteri Kanada Stephen Harper, Senin mendesak pembebasan segera dua warga Kanada yang kini melakukan mogok makan setelah ditahan di Mesir selama enam pekan tanpa tuduhan-tuduhan.

Tetapi kedua pria itu bisa ditahan setidaknya 45 hari lagi, kata seorang keluarga dari salah seorang dari mereka yang ditahan itu, Senin.

John Greyson seorang produser dan profesor universitas sementara Tarek Loubani adalah seorang dokter dari Ontario.

Mereka ditahan pertengahan Agustus setelah berusaha memasuki Gaza, di mana Greyson berencana membuat film dokumenter dan Loubani berencana akan membantu melatih para dokter lokal. Mereka dikembalikan ke perbatasan Gaza dan kemudian ditahan setelah melakukan satu protes di Kairo.

Mereka mulai melakukan mogok makan pada 15 September, kata saudara perempuan Greyson, Cecilia. "Tanpa ada tuduhan-tuduhan, Dr.Louban dan Tuan Greyson harus dibebaskan segera," kata kantor Perdana Menteri Kanada dalam satu surat elektronik kepada AFP.

Menteri Luar negeri Kanada John Baird juga mendesak sejawat Mesirnya pekan lalu untuk membebaskan kedua orang itu.

Tetapi para jaksa Mesir memperpanjang masa penahanan mereka selama 45 hari, kata Cecilia dalam satu pernyataan yang dikirim ke satu laman mendesak pembebasan mereka.

Sementara itu, dalam satu surat terbuka yang diselundupkan ke luar dari penjara dan disiarkan akhir pekan lalu , Loubani dan Greyson menyebut kondisi di penjara Tora Kairo "menyedihkan."

Kedua orang itu menyatakan "tidur berhimpitan di lantai dengan satu keran air berbau tanah dari sungai Nil.

Mereka mengatakan mereka hanya untuk transit pada malam hari melalui Mesir menuju perbatasan ke Rumah Sakit Al--Shifa di Gaza, twtapi setelah perbatasan Rafah ditutup, mereka memutuskan melakukan protes di Taman Ramses Kairo lima blok dari hotel mereka.

"Protes baru saja dimulai secara damai mereka tiba-tiba merasa pusing pusing akibat bau busuk gas air mata, satu helikopter berputar di dekat lokasi mereka berunjuk rasa, kata mereka dalam surat elektonik itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement