REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina memanggil Duta Besar Jepang untuk menyatakan protes atas kunjungan seorang menteri dan lebih dari 100 wakil rakyat ke Kuil Yasukuni (tempat penghormatan kepada para tentara Jepang yang tewas menjelang dan saat Perang Dunia II), demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Beijing.

"Wakil Menteri Luar Negeri Cina Liu Zhenmin telah memanggil Duta Besar Jepang untuk menyatakan keberatan dan kecaman keras," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chungying, seperti dilansir dari AFP, Jumat (18/10).

"Kunjungan tersebut adalah usaha mencolok untuk membersihkan catatan hitam agresi militer Jepang pada masa lalu dan sebuah tantangan kepada hasil Perang Dunia II serta tatanan internasional pascaperang," kata Hua. "Cina dengan tegas menantang hal tersebut," kata dia menambahkan.

Di Tokyo, Menteri Urusan Dalam Negeri dan Komunikasi Yoshitaka Shindo bersikeras bahwa dia mengunjungi Kuil Yasukuni sebagai individu (bukan sebagai pejabat negara). Dia juga berpendapat bahwa tindakannya tidak akan menyebabkan persoalan diplomatik.

Sementara Perdana Menteri Shinzo Abe sehari sebelumnya secara simbolis melakukan ritual penghormatan kepada Kuil Yasukuni. Dia sendiri tidak hadir secara langsung untuk menghindari reaksi keras dari Cina dan beberapa negara Asia lainnya.

"Jepang hanya dapat membuka hubungan erat dengan para negara sahabat di Asia jika mereka mampu belajar dan mengakui sejarah agresinya pada masa lalu," kata Hua.

Ikuti Whatsapp Channel Republika