Ahad 03 Nov 2013 10:14 WIB

Juru Bicara: Tentara Prancis-Penculik Mali Tak Pernah Kontak

Korban penculikan (ilustrasi)
Foto: www.karimatafm.com
Korban penculikan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Tentara Prancis tak pernah punya kontak visual atau fisik dengan orang-orang bersenjata yang menewaskan dua wartawan Prancis di Mali utara, Sabtu (2/11), kata seorang pejabat militer.

Juru bicara Angkatan Bersenjata, Kolonel Gilles Jarron, mengatakan mayat dua wartawan itu telah ditemukan oleh patroli Prancis sekitar 10 kilometer (6 mil) di sebelah timur Kidal setelah mereka diinformasikan oleh warga setempat bahwa para wartawan itu telah diculik.

Dua helikopter Prancis tiba di tempat kejadian 50 menit setelah patroli menemukan tubuh mereka, katanya, seperti dilansir dari Reuters, Ahad (3/11). Sebelumnya, beberapa laporan media Prancis mengatakan sebuah helikopter Prancis telah melacak kendaraan penculik setelah terjadinya penculikan itu.

Kementerian luar negeri Prancis, Sabtu, membenarkan bahwa dua wartawannya tewas di kota Mali utara Kidal setelah diculik oleh orang-orang bersenjata. "Claude Verlon dan Ghislaine Dupont, wartawan RFI, ditemukan dalam keadaan meninggal di Mali," kata kementerian dalam satu pernyataan. "Mereka telah diculik oleh orang-orang bersenjata."

Dua wartawan Prancis itu diculik di kota Kidal, Mali utara Sabtu setelah mewancarai seorang anggota gerilyawan separatis. "Saya hanya memperoleh konfirmasi mereka diculik oleh empat pria bersenjata. Mereka meninggalkan Bamako Selasa menuju Kidal," kata gubernur daerah itu, Kolonel Adama Kamissoko kepada Reuters.

Kedua wartawan itu, dari stasiun radio Prancis RFI, diculik setelah mereka mewawancari penduduk Kidal, Ambeiry Ag Rhissa, seorang pejabat kebudayan lokal kelompok separatis Tuareg MNLA.

Penculikan itu terjadi empat hari setelah empat sandera Prancis yang diculik di Niger oleh Alqaidah cabang Afrika utara September 2010 dibebaskan. Kementerian luar negeri Prancis mengatakan pihaknya sedang mengecek informasi itu sementara kementerian pertahanan tidak dapat dihubungi untuk diminta komentar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement