Ahad 15 Dec 2013 14:44 WIB

Diterjang Banjir, Ribuan Warga Palestina Tinggalkan Gaza

Rep: Gita Amanda/ Red: A.Syalaby Ichsan
Banjir di Jalur Gaza (ilustrasi)
Foto: telegraph.co.uk
Banjir di Jalur Gaza (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Lebih dari 5000 orang telah dievakuasi dari rumah-rumah mereka yang rusak akibat banjir di wilayah Gaza utara, Ahad (15/12). Hujan lebat yang turun sejak Rabu (11/12), telah menewaskan satu warga Gaza.

Badan Pekerja PBB untuk kamp pengungsian Palestina (UNRWA) mengatakan, sejumlah wilayah di Gaza utara merupakan daerah bencana. "Sejauh mata memandang hanya terlihat air," ungkap UNRWA.

Hujan deras selama empat hari menyulitkan akses ke rumah-rumah penduduk di wilayah tersebut. Ketinggian air yang mencapai dua meter, membuat pemukiman warga hanya bisa diakses oleh perahu dayung.

Akibatnya, banyak orang yang terjebak di dalam rumah-rumah mereka yang terendam banjir. Bahkan banjir menewaskan seorang pria Palestina berusia 22 tahun. Pria tersebut tewas akibat menghirup asap, saat menyalakan api untuk penghangat rumahnya.

Chris Gunness, juru bicara UNRWA mengatakan, daerah di dekat kamp pengungsi di Gaza utara telah berubah menjadi sebuah 'danau besar'.  Menurutnya, kini ribuan agen UNRWA tengah mengevakuasi warga ke tempat penampungan PBB.

Sementara itu, Pemerintah Hamas di Gaza mengatakan, sebanyak 5.246 warga telah dievakuasi ke sejumlah tempat. Mulai dari sekolah-sekolah hingga sejumlah tempat lain untuk penampungan sementara dalam empat hari terakhir.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, 100 orang warga dinyatakan mengalami luka-luka akibat banjir yang merusak rumah mereka di kawasan pesisir. Diantara mereka yang terluka diakibatkan terkena benda jatuh dari bangunan yang terkena banjir atau mengalami kecelakaan mobil.    

Menurut Halawa, salah seorang penduduk di wilayah tersebut, waduk mulai meluap pada Rabu malam. Pada hari Kamis (12/12), air telah membanjiri lantai dasar rumahnya yang terdiri dari dua lantai. Ia dan keluarga besarnya pun memutuskan tinggal di lantai dua rumahnya. 

Ia bersama keluarga kemudian meminta bantuan dan dievakuasi dengan perahu dari lantai atas. Halawa mengatakan, mereka kemudian dibawa ke tempat penampungan sementara di sebuah sekolah di lingkungan tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement