Kamis 26 Dec 2013 12:03 WIB

Warga Autraslia Serukan Hentikan Peperangan di Sudan

Tempat pengungsi Sudan Selatan yang disediakan tim PBB untuk Sudan Selatan (UNAMISS).
Foto: Reuters
Tempat pengungsi Sudan Selatan yang disediakan tim PBB untuk Sudan Selatan (UNAMISS).

REPUBLIKA.CO.ID, AUTRALIA -- Kabar buruk diterima mahasiswa Universitas di Australia, William Orule. Pamannya dikabarkan tertembak di bagian dada setelah terjebak dalam aksi tembak menembak di Kota Bor, Sudan.

"Kami berharap dia segera dirawat dan cepat sembuh,” kata Orule.

Orule mengatakan meskipun ikut merayakan Natal, namun pikirannya tertuju pada keluarganya di Sudan Selatan.

"Kami disini memang baik-baik saja, tapi keluarga kami di Sudan terancam keselamatannya. Kami bisa makan dan minum dengan teman-teman, tapi hati dan pikiran saya terus tertuju pada keluarga di Sudah Selatan,” katanya.

Masyarakat Sudan Selatan di Sydney  baru-baru ini menggelar pertemuan mendiskusikan kekejaman yang terjadi di negaranya dan memprihatinkan nasib anggota keluarga di tanah air mereka .

Donato Chan dari masyarakat Sudan Selatan di NSW mengaku sangat tertekan mengingat kekejaman itu terjadi justru bertepatan dengan peringatan Natal.

"Anggota keluarga lembaga kami ada yang tewas menjadi korban dalam insiden pembantaian baru-baru ini dan ada juga anggota keluarga mereka yang terluka atau tewas terbunuh dalam pertempuran senjata di Sudan Selatan,” tuturnya.

Chan mengatakan masyarakat Sudan Selatan di Australia berharap kekejaman di negaranya segera berakhir.

"Perang ini harus berakhir. Ini pesan kami  buat masyarakat di Sudan Selatan,” katanya.

sumber : ABC Australia Network

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement