REPUBLIKA.CO.ID,  BERLIN -- Kanselir Jerman Angela Merkel akan mengunjungi Israel pada akhir Februari untuk memenuhi undangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu guna melakukan pembicaraan tahunan antara kedua pemerintah.

Juru Bicara Pemerintah Jerman Steffen Seibert mengatakan kedua pemimpin negara tersebut telah melakukan percakapan melalui telepon pada Kamis (9/1), dimana Netanyahu mengundang pemerintah Jerman untuk melakukan pembicaraan pada akhir Februari yang harus dilaksanakan di Israel pada tahun ini.

Dalam percakapan tersebut, kata dia, Netanyahu juga berharap Merkel lekas sembuh setelah mengalami keretakan tulang pinggul akibat kecelakaan ski belum lama ini. "PM Israel itu juga mengucapkan selamat kepada Merkel atas pemilihannya untuk masa jabatan ketiga," kata Seibert, Jumat (10/1).

Menurut dia, pembicaraan antarpemerintah (Jerman-Israel) itu akan menjadi pengalaman pertama bagi kabinet baru pemerintahan Merkel, yakni suatu kabinet hasil penyatuan yang harmonis antara Partai Sosial Demokrat (SPD) dan Partai Demokrat Kristen (CDU) pendukung Merkel.

Jerman selama ini telah memberi dukungan yang konstan terhadap Israel sejak Perang Dunia Kedua, meskipun pemerintah Jerman belakangan ini semakin menekan Netanyahu untuk lebih menahan diri dalam pembangunan permukiman di wilayah Palestina.

Sebelumnya, pada Rabu (8/1), Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah menelepon Merkel untuk mengucapkan selamat atas pemulihan kesehatannya dan mengundang Kanselir Jerman itu untuk datang ke Washington dalam beberapa bulan mendatang, dan Merkel pun menerima undangan itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika