REPUBLIKA.CO.ID,JUBA--Presiden Uganda mengatakan pasukannya telah bergabung dengan tentara pemerintah Sudan Selatan untuk membantu mengakhiri perlawanan oposisi.
Juru bicara militer Uganda Letnan Kolonel Paddy Ankuda, Kamis (16/1), membenarkan bantuan itu. Mereka akan membantu melawan oposisi yang menduduki Kota Bor.
AFP melansir, Uganda sebelumnya membantah memberi bantuan militer dan mengatakan bantuan mereka hanya sebatas evakuasi warga sipil.
Keterlibatan militer asing di Sudan Selatan dapat kian memanasi konflik kekuasaan antara Presiden Salva Kiir dengan mantan Wakil Presiden Riek Machar. Keterlibatan Uganda juga dapat menyeret negara Afrika lain, seperti Kongo, ke dalam konflik internal negara yang baru merdeka pada 2011 itu.
Juru bicara Perdana Menteri Ethiopia, yang menjadi mediator perundingan kubu Kiir dan Machar, sempat menyampaikan keterlibatan Uganda berada di luar tanggungjawab mereka.
Menteri Pertahanan Sudan Selatan, Kuol Manyang, mengatakan pasukan Uganda yang bergabung hanya 'satu batalion'. Mereka akan diperbantukan melawan pasukan oposisi bersenjata.