REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebanyak 15 jama’ah umroh meninggal dunia dan 130 lainnya terluka dalam suatu kebakaran di hotel di Madinah pada Sabtu, ujar Gubernur Madinah dalam pernyataan resminya.
Kebakaran itu terjadi di Hotel Ishraq Al-Madina, pada pukul 02.33 waktu setempat. Saksi mata menyatakan para korban berasal berbagai negara, kebanyakan Mesir dan Turki.
Para pemadam kebakaran Pertahanan Sipil dapat memadamkan api pada pukul 05.00 waktu setempat tutur Gubernur. Gubernur Madinah, Pangeran Faisal bin Salman telah mengikuti insiden itu. Investigasi untuk memastikan penyebab kebakaran telah diumumkan.
Laporan-laporan pendahuluan mengindikasikan kebakaran terjadi karena arus pendek selama pekerjaan pemeliharaan berlangsung.
Tiga puluh orang yang terluka menjalani perawatan di Rumah Sakit King Fahd dan Rumah Sakit Anshar. Merujuk pada salah satu laporan, Ansar menerima empat korban meninggal dan 91 orang terluka.
Hampir semua korban meninggal dunia karena mati lemas. Ada sekitar 700 orang tamu di hotel itu saat kebakaran. Beberapa korban terjebak di dalam hotel saat memanjat ke atap gedung.
Jama’ah asal India yang tinggal di dekat gedung menyatakan ia melihat gumpalan asap hitam yang amat besar keluar dari hotel setelah ia kembali dari Masjid Nabi sekitar
pukul 02.45 pm.
“Kami melihat sejumlah orang melambaikan tangan untuk meminta pertolongan. Kami juga melihat beberapa pemadam kebakaran ikut serta dalam operasi penyelamatan. Sejumlah orang telah berkumpul di depan hotel. Itu adalah pemandangan yang menakutkan,” tuturnya.
Terdapat sejumlah laporan yang bertentangan tentang jumlah orang-orang Mesir yang luka dan meninggal dunia. Ahmed Zaki, pejabat Konsulat Mesir di Jeddah, menyatakan mereka telah menerima informasi tentang kematian empat orang Mesir. Laporan lainnya menyatakan sebanyak 12 dari 15 korban adalah warga Mesir.
Duta Besar Mesir, Afifi Abdel Wahab, seperti dikutip sebuah saluran televisi Mesir melaporkan “15 warga Mesir meninggal dunia akibat kebakaran itu”.
Pangeran Faisal memerintahkan tamu-tamu hotel untuk direlokasi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
