Kamis 20 Feb 2014 12:57 WIB

AS Kecam Pelanggaran Gencatan Senjata di Sudan Selatan

Para pengungsi yang menghindar dari perang saudara di Sudan Selatan
Foto: Reuters
Para pengungsi yang menghindar dari perang saudara di Sudan Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat, Rabu (19/2) waktu setempat, mengecam pelanggaran kesepakatan gencatan senjata Sudan Selatan yang dirundingkan pada Januari setelah berpekan-pekan pertumpahan darah yang menyebabkan ribuan orang tewas.

Pertempuran antara tentara dan pemberontak Selasa di kota timur laut Malakal tampaknya terberat sejak pemerintahan Presiden Salva Kiir dan pemberontak pendukung setia mantan wakil presiden Riek Machar menandatangani gencatan senjata.

"Kami sangat prihatin dengan laporan pertempuran yang meluas di dalam dan sekitar Malakal," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Marie Harf, kepada wartawan dalam konferensi pers harian.

Harf menyebutnya sebagai pelanggaran terang-terangan dan penghentian perjanjian permusuhan yang ditandatangani 23 Januari di Ethiopia. Harf mengutuk kegagalan kedua pihak" untuk menghormati gencatan senjata.

''AS menyerukan kepada kedua pihak segera mengakhiri tindakan militer yang ditujukan untuk kegiatan lainnya," tambahnya.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement