Sabtu 22 Feb 2014 06:15 WIB

Israel Tembaki Jalur Gaza 16 Orang Cedera

Serdadu Israel saat melakukan penggeledahan di sejumlah tempat di Tepi Barat, Palestina.
Foto: AP/Mohammed Ballas
Serdadu Israel saat melakukan penggeledahan di sejumlah tempat di Tepi Barat, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Enam-belas orang Palestina cedera akibat tembakan senapan Israel, Jumat, dalam dua insiden terpisah di dekat pagar perbatasan di Jalur Gaza, kata beberapa sumber medis Palestina.

Ashraf al-Qudra, juru bicara kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, mengatakan, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun berada dalam kondisi serius setelah tertembak kepalanya di daerah sebelah timurlaut Kota Gaza dekat Jabalia.

Tiga-belas orang lain Palestina yang melemparkan batu ke arah prajurit Israel juga cedera ketika pasukan melepaskan tembakan ke arah mereka, tambahnya.

Seorang juru bicara militer mengatakan kepada AFP, "ratusan orang Palestina" melemparkan batu ke pasukan Israel di luar pagar perbatasan dan berusaha menyabotasenya.

Pasukan menembakkan peluru amunisi ke arah mereka setelah upaya membubarkan massa dengan perlengkapan antihuru-hara gagal, katanya.

Dalam insiden lain, seorang anak yang juga berusia 12 tahun cedera serius akibat tembakan Israel di dekat penyeberangan Sufa sebelah timur Rafah di Gaza selatan, kata Qudra kepada AFP.

Seorang aparat keamanan Hamas juga cedera di kaki akibat tembakan Israel, tambahnya.

Ketegangan meningkat di dan sekitar Gaza dalam beberapa pekan terakhir dan tujuh orang tewas sejak 20 Desember -- enam warga Palestina dan satu orang Israel. Lebih dari selusin warga Palestina juga cedera.

Peristiwa besar mematikan terakhir di Gaza terjadi pada 1 November ketika empat pejuang Hamas tewas dan lima prajurit Israel cedera selama operasi militer untuk menghancurkan sebuah terowongan Gaza-Israel.

Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari pada November 2012 yang menewaskan 177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.

Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel.

Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.

Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai pada 21 November 2012, sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon -- yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para pejuang di Gaza.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut semakin dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement