Sabtu 22 Feb 2014 09:41 WIB

Rusia Tak Tandatangani Kesepakatan Dengan Ukraina

Konflik di Ukraina
Foto: VOA
Konflik di Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Rusia tak menandatangani kesepakatan yang bertujuan mengakhiri krisis politik di Ukraina dengan alasan masalah tertentu mengenai kesepakatan itu masih belum terjawab, kata seorang penengah Rusia, Jumat (21/2).

Setelah berbulan-bulan bentrokan, Presiden Ukraina Viktor Yanukovych dan tiga pemimpin oposisi utama pada Jumat menandatangani kesepakatan mengenai penyelenggaraan pemilihan umum dan pengurangan kekuasaan presiden guna menyelesaikan krisis berdarah di negeri itu. Puluhan orang telah tewas dan ratusan orang lagi cedera dalam kemelut di Ukraina.

Penengah Rusia tersebut Vlamidir Lukin --yang mengakui pembicaraan untuk menyelesaikan krisis di Ukraina telah menghasilkan kemajuan-- mengatakan ada masalah dan Rusia "belum menerima jawaban jelas". Lukin dikirim ke Kiev oleh Presiden Rusiah Vladimir Putin pada Kamis malam (20/2).

"Tak ada penjelasan mengenai semua pihak kepembicaraan tersebut dan siapa yang bertanggung-jawab atas masalah apa," kata Lukin kepada kantor berita Itar-Tass, sekembalinya dari Kiev, Ibu Kota Ukraina.

Atas permintaan Ukraina, Putin pada Kamis larut malam memutuskan untuk mengirim Lukin ke Kiev untuk mengadakan pembicaraan maraton --yang sudah dimulai dengan keikut-sertaan para penengah Uni Eropa pada Kamis pagi.

"Keliru bagi Rusia untuk bergabung dengan Pemerintah Ukraina, oposisi dan wakil Uni Eropa dalam perundingan itu setelah sangat terlambat," kata Lukin kepada media setempat, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.

"Orang mestinya sudah menyepakati format pembicaraan tersebut sejak awal." Ia menegaskanmasalah pembicaraan antar-pihak yang berperang adalah urusan dalam negeri Kiev, dan Rusia cuma menjadi "saksi".

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement