Jumat 28 Feb 2014 14:55 WIB

Korsel Anggap Uji Coba Rudal Korut Sangat Provokatif

Pemerintah Korea Selatan menarik bangkai kapal perang Cheonan yang tenggelam. Korsel mengklaim kapal itu tenggelam akibat tembakan rudal Korut.
Foto: Chosun Ilbo
Pemerintah Korea Selatan menarik bangkai kapal perang Cheonan yang tenggelam. Korsel mengklaim kapal itu tenggelam akibat tembakan rudal Korut.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL-- Korea Selatan Jumat menyebut uji coba tembak empat rudal jarak pendek satu tindakan yang telah diperhitungkan dan provokatif pada saat bertepatan dengan pelatihan militer gabungan Korsel-Amerika Serikat.

Korut melakukan uji coba tembak rudal-rudal ke Laut Jepang Kamis, tiga hari setelah pelatihan militer gabungan itu dimulai dan menghadapi penentangan keras dari Pyongyang. "Dengan pelatihan itu sedang berlangsung, kami mengagggap uji-uji coba itu sebagai satu tindakan yang telah diperhitungkan dan provokatif," kata juru bicara kementerian pertahanan Kim Min-Seok kepada wartawan.

Ia menyatakan bawa peluncuran-peluncuran itu juga dilakukan beberapa hari setelah satu kapal patroli Korut memasuk perbatasan Laut Kuning yang disengketakan di mana pernah terjadi pertempuran singkat tetapi berdarah antara angkatan laut ke dua negara.

Kim mengatakan uji coba-uji coba itu adalah rudal tipe Scud yang memiliki jangkauan lebih jauh dari spektrum jangkauan pendek (185-500 mil)--yang dapat menghantam setiap sasaran di Korsel. "Jika Korut membangun kembali Scud atau mencoba rudal-rudal itu, kami selalu melakukan satu analisis yang serius untuk mempertimbangkan tindakan-tindakan balasan," katanya.

Kim menegaskan bahwa pelatihan militer tahunan dengan Amerika Serikat akan tetap dilaksanakan sesuai rencana. Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki mendesak Korut "menahan diri dan melakukan tindakan untuk memperbaiki hubungan dengan tetangga-tetangganya".

Tetapi juru bicara Pentagon Kolonel Steven Warren mengakui bahwa uji coba-uji coba rudal jarak pedek yang dilakukan Korut tidak melanggar resolusi-resolusi internasional. "Kami menganggap ini sebagai uji coba senjata-senjata yang tidak diumumkan yang kami pandang sesuatu yang reguler," katanya kepada wartawan di Washington.

sumber : Antara/ AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement