Ahad 09 Mar 2014 13:06 WIB

Ada Kemungkinan Terorisme di Pesawat Malaysia Airlines?

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Citra Listya Rini
Pesawat Boeing 777-200ER milik maskapai Malaysia Airlines..
Foto: AP/Laurent Errera
Pesawat Boeing 777-200ER milik maskapai Malaysia Airlines..

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia telah berkomunikasi dengan badan antiterorisme atas kemungkinan tindak teror di dalam pesawat Malaysia Airline yang hilang Sabtu (8/3) waktu setempat.

Malaysia Airlines telah merilis nama-nama penumpang yang tercatat berada dalam pesawat dan awak kapal. Diantara nama tersebut, ternyata ada dua nama yang mengaku tidak ikut dalam penerbangan.

Diantaranya warga Austria yang mengaku aman dan tidak pernah mendaftarkan diri dalam penerbangan Boeing B777-200 Kuala Lumpur (Malaysia) menuju Beijing (Cina), Sabtu lalu.

Juru Bicara Kementrian Luar Negeri Austria, Martin Weiss seperti dikutip dari CNN mengatakan paspor warganya telah hilang dua tahun lalu. Satu nama lagi yaitu Luigi Maraldi, warga negara Italia yang berada dalam daftar namun tidak berada dalam pesawat.

Pada Sabtu lalu, pihak kepolisian mengabarkan pada keluarga bahwa Luigi hilang dalam pesawat. Namun, sang ayah mengatakan anaknya tidak sedang bepergian dan passportnya hilang pada Agustus lalu. Kedua paspor ini dikabarkan hilang di Thailand.

Kemungkinan ini memunculkan indikasi terorisme. Pihak berwenang AS mengatakan pada CNN bahwa ada kemungkinan paspor sudah dipindah tangankan. Sumber dari pihak berwenang mengatakan agen FBI telah dikirimkan untuk melakukan investigasi.

Tom Fuentes, mantan pejabat FBI mengatakan telah diberitahu oleh Interpol bahwa paspor milik Luigi berada dalam daftar hilang sementara paspor. ''Selain itu, ada 39 juta paspor lagi yang dilaporkan hilang pada waktu yang sama,'' kata Tom.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement