REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Kementerian angkutan Vietnam memerintahkan urusan penerbangan memperketat keamanan setelah pesawat Malaysia hilang di dekat negara itu.
Dinh Viet Thang, wakil kepala Badan Penerbangan Sipil Vietnam (CAAV) mengatakan kepada surat kabar maya Dan Tri bahwa Vietnam berada pada tingkat pertama sistem peringatan keamanan tiga tingkat.
Thang mengatakan peringatan awal diperlukan untuk meningkatkan keamanan penerbangan nasional. Setelah pesawat Malaysia Airlines menghilang di dekat Vietnam.
Karena itu, keamanan diperketat di sekitar bandara terbesar di negara itu Tan Son Nhat di selatan Kota Ho Chi Minh dan Bandara Internasional Noi Bai di ibu kota Hanoi. Penumpang secara acak mengalami pemeriksaan intensif, sebelum naik pesawat.
Penerbangan MH370, membawa 12 awak dan 227 penumpang, termasuk 154 China dan tujuh Indonesia, dioperasikan oleh Malaysia Airlines. Boeing 777-200 itu meninggalkan Bandara Internasional Kuala Lumpur ke Beijing dan kehilangan kontak dengan pengawas lalu lintas udara pada Sabtu ketika terbang di atas lalu lintas udara Ho Chi Minh pengontrol daerah Vietnam selatan.
Interpol pada Ahad (9/3) menegaskan setidaknya dua paspor curian digunakan oleh penumpang tak dikenal di pesawat itu, menambahkan bahwa badan tersebut sedang menyelidiki keterliban paspor yang makin mencurigakan itu.
Pada Sabtu, pihak berwenang Italia dan Austria menegaskan bahwa paspor Christian Kozel dan Luigi Maraldi, yang namanya tercatat dalam manifest MH370, keduanya telah dicuri di Thailand.
Kantor berita Malaysia, Bernama, mengutip Menteri Dalam Negeri Ahmad Zahid Hamidi mengatakan penumpang yang menggunakan paspor Eropa curian itu adalah berpenampilan Asia.