Selasa 11 Mar 2014 11:06 WIB

UNICEF: Suriah Tempat Paling Berbahaya Bagi Anak

Rep: Gita Amanda/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Konflik masih melanda Suriah (ilustrasi)
Foto: Reuters/Jalal Al-Mamo
Konflik masih melanda Suriah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Badan PBB untuk urusan anak-anak, UNICEF, melaporkan jumlah anak-anak korban perang sipil di Suriah melonjak dua kali lipat dari tahun lalu.

Tiga tahun konflik Suriah, menjadikan Suriah salah satu tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak. Laporan UNICEF menyatakan, ratusan pemuda Suriah terjebak dan terkepung di negara tersebut. Sementara ribuan anak-anak lainnya telah kehilangan nyawa dan anggota tubuh, serta berbagai aspek dari masa kecil mereka.

"Mereka telah kehilangan ruang kelas dan guru, saudara-saudara, teman, perawat, rumah dan stabilitas," katanya. "Alih-alih belajar dan bermain, banyak dari mereka telah dipaksa ke tempat kerja atau direkrut untuk melakukan perlawanan."

UNICEF mengatakan, angka korban anak tertinggi tercatat dalam konflik terbaru di Suriah. Mengutip data PBB, setidaknya 10 ribu anak tewas dalam perang Suriah. Sementara Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, lebih dari 136 ribu anak tewas sejak Maret 2011 lalu."Bahaya untuk anak-anak meliputi kematian dan cedera," kata UNICEF.

"Anak laki-laki berusia 12 tahun telah direkrut untuk mendukung pertempuran, beberapa diminta bekerja sebagai informan, penjaga, atau penyelundup senjata."

Laporan UNICEF mengatakan, dua juta anak-anak membutuhkan beberapa bentuk dukungan atau perawatan psikologis. Sementara total 5,5 juta anak terkena dampak konflik.Beberapa dari mereka tinggal di Suriah sementara lainnya mengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement