REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kloter pertama keluarga penumpang berkewarganegaraan Cina dalam pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang ketika penerbangan Kuala Lumpur-Beijing, pada Sabtu (8/3), telah tiba di Kuala Lumpur (KL), Selasa (11/3) pagi.
Petugas perwakilan Malaysia Airlines yang enggan disebut namanya di Beijing mengatakan kloter kemudian akan dilanjutkan segera, hingga seluruh keluarga penumpang di Cina dapat berada di Kuala Lumpur.
Sebelumnya Pemerintah Cina telah mengirimkan satuan tugas khusus ke Malaysia guna memaksimalkan koordinasi pencarian dan evakuasi pesawat Malaysia Airlines yang membawa 239 orang termasuk 154 warga negara Cina, tujuh warga negara Indonesia dan 12 warga negara lainnya itu.
Satgas khusus itu tediri atas perwakilan Kementerian Luar Negeri Cina, Kementerian Keamanan Publik, Kementerian Transportasi dan Administrasi Penerbangan Sipil Cina. Satuan tugas itu diketuai oleh Wakil Kepala Kekonsuleran Kementerian Luar Negeri Cina Guo Shaochun.
Dari Kuala Lumpur dilaporkan satgas telah bertemu dengan pejabat sementara Menteri Transportasi Malaysia Hishamuddin Hussein, guna menetapkan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pencarian dan penyelamatan pesawat yang masih dinyatakan hilang tersebut, termasuk penanganan para keluarga penumpang selama berada di Kuala Lumpur.
Wakil Pemerintah Cina itu juga akan berkoordinasi untuk mendalami dua penumpang yang menggunakan paspor curian. Pemerintah Cina melancarkan upaya besar dalam penanganan hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 di sekitar wilayah perairan Vietnam.
Selain mengerahkan lima kapal perang, beberapa kapal patrol milik kepolisian maritim dan kementerian transportasi juga dikerahkan dalam misi pencarian bersama delapan negara lainnya, termasuk Indonesia.
Cina bahkan telah meluncurkan satelit untuk memaksimalkan misi pencarian pesawat jenis B777-200 itu, guna memantau perihal cuaca, komunikasi dan beragam aspek lainnya terkait operasi tersebut.