Kamis 13 Mar 2014 19:47 WIB

Malaysia Bantah Sembunyikan Informasi Seputar Pesawat Hilang

Pesawat Boeing 777-200ER milik maskapai Malaysia Airlines..
Foto: AP/Laurent Errera
Pesawat Boeing 777-200ER milik maskapai Malaysia Airlines..

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemangku Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan, setiap data yang diperoleh terkait pencarian pesawat Malaysia Airlines yang hilang tidak akan dibuka kepada publik sebelum dilakukan verifikasi karena hal itu dikhawatirkan akan mempengaruhi operasi pencarian.

"Maklumat yang tidak diverifikasi akan mempengaruhi upaya pencarian," kata Hishammuddin dalam jumpa pers di Hotel Sama Sama, KLIA, Sepang, Kamis.

Selain itu, laporan-laporan yang tidak benar itu akan mempengaruhi kondisi keluarga korban karena diberi harapan-harapan yang ternyata tidak benar.

Ia mencontohkan laporan temuan tiga objek mengapung di perairan sebelah timurlaut yang tertangkap satelit Cina. "Setelah kita kirim tim ke lokasi, ternyata tidak ada apa-apa. Ini merugikan operasi pencarian."

Hishammuddin juga membantah laporan media lokal bahwa polisi telah menggeledah rumah pilot dan kru untuk mengusut kemungkinan sabotase pesawat naas itu.

"Malaysia tidak menyembunyikan apapun," katanya seraya menambahkan pihaknya sudah mengikuti protokol dalam menyelidiki insiden hilangnya pesawat MH370 tersebut.

Terkait data radar militer, Hishammuddin yang juga Menteri Pertahanan menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mengeluarkan data militer kepada sebarang pihak demi alasan keamanan.

Namun untuk kasus hilangnya MH370, Malaysia telah mengirimkan data radar militer kepada Amerika Serikat dan Cina untuk membantu upaya pencarian.

Radar militer Malaysia mencatat adanya kemungkinan pesawat berputar balik ke Selat Malaka, namun radar tersebut tidak bisa melihat secara detail identitas penerbangannya sehingga diperlukan kajian lebih lanjut oleh pakar.

Berdasar pengamatan radar militer itu, Malaysia kemudian memperluas pencarian hingga ke Selat Malaka, meskipun fokus utama pencarian masih di Laut China Selatan, kata Hishammuddin.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement