REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Data radar militer menunjukkan pesawat Malaysia Airlines yang hilang hampir selama satu minggu sengaja diterbangkan sejauh ratusan mil dari rute yang seharusnya.
Radar menunjukan pesawat yang seharusnya melewati rute timur laut untuk menuju ke Beijing tiba-tiba beralih ke rute barat yang seharusnya digunakan oleh tiap maskapai pesawat yang akan menuju ke Timur Tengah dan Eropa.
Hal ini memperkuat dugaan adanya pembajakan atau sabotase yang sangat mungkin terjadi pada pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 "Apa yang bisa katakan adalah kami masih melihat adanya pembajakan , " ujar seorang pejabat senior polisi Malaysia.
Ia mengatakan Kepolisian Malaysia hingga saat ini masih menyelidiki adanya kemungkinan penumpang pesawat maupun awak pesawat yang memiliki masalah psikologis. Hal ini jika ditemukan nantinya, dapat menjadi titik terang hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 disebabkan oleh adanya pembajakan atau adanya kegagalan mekanis yang disebabkan oleh awak pesawat.
Dugaan yang semakin kuat akan adanya hal seperti pembajakan ataupun sabotase yang mungkin terjadi pada pesawat Malaysia Airlines MH370 adalah tidak ada jejak pesawat ataupun tanda-tanda reruntuhan. Hal ini sangat janggal terjadi di era penerbangan modern yang setidaknya mampu mendeteksi jejak pesawat. Terlebih, pencarian sudah dilakukan oleh angkatan laut dan pesawat militer dari banyak negara.
Penampakan terakhir pesawat Malaysia Airlines pada layar radar sipil adalah pada pukul 1.30 a.m. waktu Malaysia Sabtu lalu ( 1730 GMT Jumat). Waktu ini kurang dari satu jam setelah pesawat lepas landas dari Kuala Lumpur . Pesawat diperkirakan berada di pantai timur Malaysia pada saat itu.
Rodzali Daud. Kepala angkatan udara Malaysia, mengatakan pada hari Rabu sebuah pesawat yang diperkirakan adalah pesawat MH370 telah diplot oleh radar militer. Radar militer memplot sejauh 200 km di sebelah barat laut dari Penang Island di lepas pantai barat Malaysia pada pukul 02.15 a.m. Posisi ini menandai batas radar militer Malaysia di bagian negara itu.
Berbicara tentang kisaran radar militer yang dimiliki Malaysia, Menteri Transportasi Malaysia Hishmmuddin Hussein pada konfrensi pers Kamis (12/3) lalu menolak untuk memberi keterangan. " Ini adalah isu sensitif , kami tidak bisa membicarakannya sembarangan," ujar dia.
Sementara itu, data radar sipil menunjukan bahwa pesawat MH370 telah kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas secara tiba-tiba. Hal ini terlihat seperti menegaskan hal yang sudah ditunjukan oleh data radar milter jika kemungkinan ada seseorang di pesawat yang telah mematikan sistem komunikasi. "Ini memang seperti kebetulan dan ada kemungkinan besar kesengajaan," ujar sumber dari Kepolisian Malaysia.