REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komunikasi terakhir dari dalam kokpit pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 dengan menara pengawas dilakukan oleh co-pilot, kata CEO MAS Ahmad Jauhari Yahya.
"Hasil investigasi kami mengindikasikan co-pilot yang berbicara," katanya dalam jumpa pers di Hotel Sama Sama KLIA, Sepang, Senin.
Komunikasi dari kokpit tersebut dilakukan pada pukul 01.19 sementara transmisi ACARS terakhir terjadi pada 1.07, dan seharusnya terkirim setiap 30 menit.
Berbagai spekulasi sebelumnya menduga, salah satu atau dua orang dalam kokpit terlibat dalam hilangnya pesawat MH370 karena kalimat terakhir yang mengindikasikan pesawat dalam kondisi baik-baik saja itu dibuat setelah sistem transmisi ACARS mati.
Sistem ACARS putus setelah pesawat melintasi wilayah Kota Bharu sementara transponder dimatikan setelah pesawat melintasi waypoint Igaru.
Menanggapi pertanyaan mengenai tes psikologi untuk pilot, Ahmad Jauhari mengatakan bahwa tes psikologi merupakan prosedur standar yang harus dilakukan oleh semua pilot.
Pihak MAS saat ini sudah memperkuat dan meningkatkan keamanan penerbangan maskapai, mulai dari titik masuk, katanya.
Sebelumnya, kepolisian Malaysia menganalisa simulator yang ada di rumah pilot pesawat Malaysian Airlines MH370 setelah pada Sabtu (15/3) menggeledah rumah pilot dan co-pilot dalam upaya mencari petunjuk hilangnya pesawat tersebut.
Polisi menggeledah rumah pilot Kapten Zaharie Ahmad Shah di Shah Alam.
Tiga polisi nampak masuk ke rumah tersebut pada pukul 14.40 dan keluar pada pukul 16.45 waktu setempat.
Tidak jelas apakah mereka mengambil sesuatu dari rumah pilot tersebut, namun seorang sumber kepolisian yang dikutip New Strait Times menyebutkan polisi membawa dua buah laptop yang salah satunya berisi data simulator yang ada di rumah Zaharie.
Beberapa jam kemudian, polisi yang sama mendatangi rumah co-pilot Fariq Abdul Hamid dan berada di dalam kediamannya selama sekitar satu jam.
Tidak ada informasi apakah polisi mengambil barang-barang tertentu dari rumah Fariq.