REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA-- Pemerintah Jepang berencana memulangkan sebanyak 20 ribu tulang-belulang atau kerangka tentaranya yang masih ada di Biak, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua saat terlibat Perang Dunia ke-II di Pasifik Selatan.
"Saya dan Pemerintah Papua ingin bekerja sama untuk proses pemulangan ini. Karena masih ada tersisa 20 ribu kerangka tentara Jepang di Biak, Papua," kata Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia Junji Shimada kepada wartawan saat berada di Jayapura, Selasa.
Ia mengatakan bahwa sudah 10 kali berkunjung ke Papua untuk suatu tugas dan telah mengoleksi 20 jenis batik motif Papua dari berbagai daerah. "Saya mengoleksi 20 jenis batik asal Papua," katanya.
Seperti diberitakan pada tiga bulan lalu sebelumnya, Perwakilan pemerintah Indonesia, Bambang Sulistyanto, menyerahkan 282 kerangka abu eks tentara Jepang korban Perang Dunia II di Kabupaten Biak Numfor kepada perwakilan Jepang, Tsuchimoto Toshinobu, di Monumen Perang Paray.
Prosesi penyerahan kerangka diawali dari Bupati Biak, Yusuf M Maryen, kepada Sulistyanto dan selanjutnya diserahkan kepada Toshinobu. Turut hadir Direktur Informasi dan Data Kementerian Luar Negeri, Siti Sofia Sudarman, dan tokoh setempat.
Toshinobu menyampaikan terima kasih atas penyerahan kerangka dan abu jenasah tentara Jepang yang gugur pada Perang Dunia II di tanah Papua, terutama Biak Numfor. "Pengembalian kerangka tentara Jepang bisa dilakukan berkat hubungan baik antara pemerintah Indonesia dengan Jepang. Pemulangan kerangka tentara Jepang ini bisa berjalan lancar," kata Tsushinobu.