Rabu 19 Mar 2014 08:53 WIB

PBB: ISIL Lakukan Eksekusi Massal di Suriah

Rep: gita amanda/ Red: Taufik Rachman
Konflik di Suriah
Foto: Youtube
Konflik di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID,DAMASKUS-- Penyelidikan PBB mengungkapkan, Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) melakukan eksekusi massal di Suriah pada Januari. PBB mengatakan pada Selasa (18/3), pihaknya juga tengah menyelidiki tuduhan adanya kuburan massal.

Kelompok militan tersebut menurut Komisi Penyelidikan PBB di Suriah, melakukan eksekusi massal terhadap para tahanan kejahatan perang. PBB mengatakannya dalam sebuah update terbaru terkait masalah hak asasi manusia di Suriah.

ISIL selama ini dikenal sebagai sekelompok jihadis radikal yang berjuang melawan rezim Suriah. Namun, sejak awal tahun ISIL juga melawan koalisi pemberontak Islamis moderat.

Kelompok ini dituduh melakukan penculikan terhadap pemberontak saingan, aktivis, wartawan asing dan pekerja kemanusiaan.

Kepala komisi penyelidikan Paulo Sergio Pinheiro mengatakan, pejuang ISIL memaksakan ideologi radikal mereka pada penduduk sipil di provinsi utara dan timur laut. Update pada Selasa, keluar menyusul sebuah laporan yang diterbitkan awal bulan lalu.

ISIL diduga melakukan kejahatan kemanusiaan di Provinsi Raqqa. Mereka secara sistematis menundukkan warga dengan penderitaan fisik dan mental yang berat.Penelitian mengatakan, telah mendokumentasikan sejumlah eksekusi massal di Idlib, Aleppo dan Raqqa. Termasuk di rumah sakit anak-anak di Aleppo, yang dijadikan kantor pusat oleh kelompok ISIL.

ISIL juga telah mengeksekusi anggota kelompok militan AL-Nusra dan kelompok lain di Tel Abyad, Raqqa. Saksi menggambarkan mayat dalam kondisi tangan terikat di belakang punggung dan satu tembakkan di kepala.

Eksekusi menurut komisi, tampaknya dilakukan untuk mengantisipasi kerugian militer. Banyak pembunuhan juga terjadi dengan terburu-buru dan jarak tak terukur."Jumlah yang tewas serta dugaan kuburan massal terhubung ke eksekusi ini tengah berada di bawah penyelidikan," katanya.

Komisi menghabiskan tiga tahun untuk menyelidiki pelanggaran yang dilakukan dalam konflik. Konflik yang terjadi di Suriah diperkirakan telah menewaskan 146.000 orang dan memaksa sekitar sembilan juta orang meninggalkan rumah mereka .

Para penyelidik tidak pernah mendapatkan akses ke Suriah, mereka mengandalkan lebih dari 2.700 wawancara yang dilakukan di wilayah tersebut dan dari Jenewa untuk temuannya. Komisi telah menyusun empat daftar rahasia orang dan kelompok di kedua sisi konflik, yang dipercaya harus bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement