REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Hannes Swoboda, pemimpin kelompok sayap kiri-tengah Sosialis dan Demokrat di Parlemen Eropa, Kamis (20/3), mendesak para pemimpin Uni Eropa (UE) agar tidak mengobarkan perang dagang dengan Rusia.
"Orang Eropa memerlukan pekerjaan. Perang dagang akan membahayakan ekonomi UE, sebagian dari mereka lebih serius dibanding dengan yang lain," kata EurActiv, organisasi media daring yang berpusat di UE, dengan mengutip Swoboda seperti dikutip xianhua.
Swoboda mengeluarkan pernyataan tersebut ketika para pemimpin negara anggota UE berkumpul di Brussel untuk menghadapi pertemuan tingkat tinggi musim semi blok tersebut. Pemimpin tiga negara besar UE --Inggris, Prancis dan Jerman-- mendorong blok 28 anggota-tersebut untuk melakukan tindakan pembatasan lebih keras terhadap Rusia sehubungan dengan krisis Ukraina.
"Kami tak ingin menghadapi perang ekonomi, sebab siapa yang akan jadi korban," tanya dia. "Ukraina sendiri. Ukraina bergantung atas minyak, gas (Rusia), tapi bukan hanya masalah ini."
"Jika kita memulai sanksi ekonomi, Rusia akan membalas, dan di mana itu berakhir? Kita menghadapi krisis ekonomi. Rakyat memerlukan pekerjaan. Kita ingin mengeksport. Jadi, mari lah bersikap rasional," ia menambahkan.
Swoboda mendesak para pemimpin UE agar bijaksana dan tetap tenang, serta mencari penyelesaian politik, sebab sekalipun UE mensahkan sanksi ekonomi Crimea takkan kembali.