REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM-- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe melakukan kunjungan ke Museum Anne Frank di Amsterdam. Kunjungan dilakukan beberapa pekan, setelah 300 eksemplar buku harian Anne dirusak di Tokyo.
Dilansir dari BBC News, Abe mengatakan ia melakukan kunjungan untuk mendorong perdamaian di seluruh dunia. Terkait perusakan buku Anne, pihak berwenang Jepang telah menahan seorang tersangka. Namun hingga saat ini, belum diketahui motif pengrusakan.
Buku harian Anne Frank ditulis selama Perang Dunia II, saat remaja itu bersembunyi dari kejaran Nazi di Amsterdam. Buku tersebut merupakan simbol penderitaan orang-orang Yahudi saat perang. Berbicara di museum Anne di Amsterdam, Abe mencatat hubungan medalam antara Jepang dan buku harian itu.
Serta fakta lain yang menyatakan, bahwa banyak orang Jepang mengunjungi museum itu. "Untuk bertahun-tahun ke depan saya ingin memastikan bahwa kita tidak akan pernah melihat kejadian serupa terjadi, dan saya akan berbagi tanggung jawab untuk mewujudkan ini," katanya.
Kedatangan Abe ke Belanda tak sekadar mengunjungi Museum Anne Frank. Namun Abe juga berada di negeri Kincir Angin itu, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Nuklir dan pertemuan G7 terkait krisis di Ukraina.
Abe juga rencananya akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Korea Selatan Park Geun Hye. Pertemuan yang dijembatani Presiden Barack Obama akan digelar setelah KTT Keamanan nuklir.