Selasa 25 Mar 2014 17:58 WIB

Indonesia Juga Kirim Utusan Pemerintah ke Malaysia

 Keluarga korban penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370  menangis saat berunjuk rasa di depan gedung Kedubes Malaysia di Beijing, Selasa (25/3).   (Reuters/Kim Kyung-Hoon)
Keluarga korban penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 menangis saat berunjuk rasa di depan gedung Kedubes Malaysia di Beijing, Selasa (25/3). (Reuters/Kim Kyung-Hoon)

REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Menlu Marty Natalegawa segera mengirim utusan khusus pemerintah RI ke Malaysia untuk mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya tentang penanganan pesawat Malaysia airlines MH370 yang hilang.

"Cina pun mengirimkan utusan khusus. Saya kira ini hal yang baik untuk mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap dari Malaysia," katanya di Den Haag, Belanda, Selasa (25/3).

Marty yang berada di Den Haag sebagai delegasi pemerintah RI mengikuti KTT Keamanan Nuklir telah melaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal perkembangan terakhir dari pemerintah Malaysia yang menyatakan pesawat jatuh di Samudra Hindia dan seluruh penumpang serta awak meninggal dunia.

Menlu juga menyatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak keluarga WNI yang turut menjadi korban dalam pesawat yang hilang itu.

"Kita perlu penjelasan dari otoritas Malaysia untuk menjelaskan, jangan sampai keluarga tidak mendapat informasi yang jelas. Kemlu mengirim utusan khusus untuk berkomunikasi intensif dengan otoritas Malaysia. Pemerintah Cina juga akan mengirim yang sama, bisa mendapat informasi yang lebih jelas," katanya.

Marty menegaskan bahwa pemerintah Malaysia perlu tegas memberikan pengumuman yang menyeluruh utuh dan lengkap.

Ia mengatakan bahwa apa pun tawaran Malaysia kepada keluarga korban untuk memperoleh informasi ke Perth, Australia, atau ke Malaysia, hendaknya tetap mengutamakan kejelasan informasi penanganan MH370 secara lengkap.

"Malaysia supaya betul-betul memberikan informasi yang utuh," katanya berulang kali.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement