REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Operasi pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 di koridor utara dihentikan setelah dipastikan bahwa pesawat tersebut telah terhempas di selatan Samudera Hindia sebelah barat Perth, Australia.
"Pencarian di koridor utara dihentikan. Sementara semua upaya pencarian dikerahkan ke koridor selatan yang meliputi area seluas 469.407 mil laut persegi," kata pemangku Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein dalam jumpa pers di PWTC, Selasa (25/3).
Operasi pencarian di koridor itu dipimpin Australia, namun Malaysia masih mengkoordinasikan seluruh operasi.
Pada Senin (24/3), Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyatakan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH370, yang hilang selama lebih dari dua minggu, jatuh di Samudera Hindia bagian selatan.
"Lokasi ini terpencil, jauh dari tempat-tempat yang bisa dilandasi," kata Najib.
Kesimpulan tersebut dibuat berdasar hasil analisa Badan Penyelidikan Kecelakaan Udara (AAIB) Inggris dan analisa Inmarsat, perusahaan penyedia data satelit.
Hishammuddin mengatakan, enam kapal China tengah menuju ke lokasi untuk operasi pencarian.
Peralatan pencari kotak hitam Towed Pinger Locater milik AS akan tiba di Perth dan kemudian digunakan oleh kapal Australia Ocean Shield yang akan memulai pencarian pada 5 April.
Hishammuddin menegaskan bahwa operasi pencarian akan tetap diteruskan meskipun nantinya armada dari negara-negara yang membantu sudah ditarik mundur.
"Sampai serpihan ditemukan, Malaysia akan meneruskan operasi pencarian dengan mengandalkan kepakaran tim dari Prancis," katanya.
Serpihan yang ditemukan nantinya kemungkinan akan dibawa ke Perth mengingat Australia lah yang mempimpin operasi di kawasan tersebut. "Namun saya akan konfirmasikan hal ini lebih lanjut nanti," kata Hishammuddin.