Selasa 25 Mar 2014 18:08 WIB

Polisi Minta Kerabat Penumpang MAS Tenang

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Julkifli Marbun
 Keluarga korban penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370  menangis saat berunjuk rasa di depan gedung Kedubes Malaysia di Beijing, Selasa (25/3).   (Reuters/Kim Kyung-Hoon)
Keluarga korban penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 menangis saat berunjuk rasa di depan gedung Kedubes Malaysia di Beijing, Selasa (25/3). (Reuters/Kim Kyung-Hoon)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kepolisian meminta ratusan keluarga penumpang yang berkumpul di depan Kedutaan Malaysia di Beijing untuk menjaga ketertiban dan menghindari adanya konfrontasi. Para keluarga korban pesawat MAS itu meluapkan kemarahan dan kekecewaannya terhadap pemerintah Malaysia setelah MAS dinyatakan jatuh di Samudera Hindia.

Dilansir dari China Daily, sekitar 300 kerabat dan teman para penumpang pesawat MAS berkumpul di depan kedutaan besar Malaysia. Mereka menuntut penjelasan terkait jatuhnya MAS.

Aksi itu pun dilakukan setelah mereka menilai pihak Malaysia telah menyembunyikan informasi pesawat MH370. "Kami ingin keluarga kami. Kami ingin kebenaran," kata seorang wanita yang memegang sebuah spanduk.

Menurut kepolisian, wakil sekjen dewan negara dijadwalkan akan bertemu dengan keluarga para penumpang di hotel tempat tinggal para penumpang untuk sementara waktu. Pihaknya akan memberikan kompensasi kepada para kerabat korban sebagai bentuk rasa simpati.

 

Pejabat tinggi maskapai MAS menolak untuk berspekulasi terkait penyelidikan yang masih berlanjut ini. Pihaknya pun menegaskan saat ini tengah fokus pada keluarga korban. "Ini sangat menyedihkan dan tragis bagi kita semua," katanya.

Sejauh ini Malaysia Airlines telah menawarkan dana santunan sebesar 5 ribu dolar AS kepada para keluarga korban penumpang. Pihaknya pun telah mengisyaratkan tambahan kompensasi. Selain itu, maskapai ini juga mendapatkan kritik karena telah memberi informasi jatuhnya MAS kepada keluarga korban melalui sms.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement