Rabu 26 Mar 2014 19:41 WIB

Liga Arab: Selesaikan Konflik Suriah Tanpa Deklarasi Perang

Kendaraan lapis baja milik pasukan pendukung Presiden Bashar yang hancur di kota Homs, Suriah, Ahad (9/3).  (Reuters/Thaer Al Khalidiya)
Kendaraan lapis baja milik pasukan pendukung Presiden Bashar yang hancur di kota Homs, Suriah, Ahad (9/3). (Reuters/Thaer Al Khalidiya)

REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY -- Para pemimpin Liga Arab menyerukan penyelesaian konflik Suriah. Seruan ini disampaikan dalam pertemuan di Kuwait City, Kuwait, Rabu (26/3).

"Kami mengusulkan solusi politik krisis di Suriah berdasarkan pada pernyataan Konferensi Jenewa I", yang menyerukan peralihan kekuasaan secara damai, kata mereka dalam satu pernyataan pada akhir KTT dua hari," demikian pernyataan resmi pemimpin Liga Arab seperti dilansir reuters.

Kedua pihak yang berperang bertemu dalam apa yang disebut Konferensi Jenewa II yang utusan PBB-Liga Arab Lakhdar Brahimi tengahi pada1 5 Februari --yang menetapkan tanggal bagi dimulainya kembali pertemuan itu.

Pada KTT Senin, Ketua Koalisi Nasional Suriah Ahmed Jarba mengulangi seruan kepada masyaraat internasional untuk mengirim "senjata-senjata canggih" kepada gerilyawan.

"Saya tidak meminta anda bagi satu deklarasi perang," kata Jarba, yang mendesak para pemimpin Arab menekan negara-negara besar agar memenuhi janji untuk memasok senjata.

Putra Mahkota Arab Saudi Salman bin Abdulaziz, yang negaranya adalah pendukung penting kelompok perlawanan terhadap Presiden Bashar al-Assad, mengatakan dunia "mengkhianati" gerilyawan karena tidak mempersenjatai mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement