REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA-- Pencarian udara di bagian selatan Samudra Hindia untuk menemukan pesawat MH370 Malaysian Airlines dilanjutkan, Jumat, dengan menggunakan sembilan pesawat militer dari enam negara yang ikut.
Pesawat militer yang dijadwalkan terbang adalah dua pesawat P3 Orion milik Angkatan Udara Kerajaan Australia (RAAF), satu P3 Orion milik Republik Korea, satu P3 Orion milik Angkatan Udara Kerajaan Selandia Baru (RNZAF), satu Ilyushin IL-76 milik Tiongkok, satu P8 Poseidon milik Angkatan Laut Amerika Serikat, dan satu pesawat jet Penjaga Pantai Jepang serta satu P3 Orion, kata pernyataan dari Lembaga Keselamatan Maritim Australia (AMSA).
Satu pesawat sipil akan bertindak sebagai tempat siar-pemancar komunikasi di daerah itu. Pesawat pertama yang akan meninggalkan Perth ke lokasi pencarian adalah pesawat Ilyushin IL-76 milik Tiongkok sekitar pukul 09.00 waktu setempat, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.
Pesawat Hercules C130 milik Republik Korea berangkat sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Pesawat P3 Orion milik RNZAF diajadwalkan mengudara setelah pukul 11.00 waktu setempat, lalu diikuti oleh pesawat jet sipil sebagai instalasi siar-pancar komunikasi.
Pesawat jet Penjaga Pantai Jepang dijadwalkan berangkat sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Pesawat P3 Orion milik Republik Korea direncanakan mengudara sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Dua pesawat P3 Orion RAAF dijadwalkan bertolak antara pukul 13.00 dan 15.00 waktu setempat.
Pesawat P8 Poseidon Amerika Serikat dan P3 Orion Jepang dijadwalkan mengundara sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Sebanyak lima kapal, empat dari Tiongkok dan satu dari Australia, juga telah ditugaskan untuk melakukan pencarian pada Jumat.