Senin 31 Mar 2014 18:14 WIB

Pemilihan Presiden Mesir digelar Akhir Mei

Rep: Gita Amanda/ Red: Indira Rezkisari
 Pendukung Presiden terguling Muhammad Mursi mengambil tabung gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan keamanan di Universitas Kairo, Giza, Mesir, Rabu (26/3).  (AP/Amru Taha)
Pendukung Presiden terguling Muhammad Mursi mengambil tabung gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan keamanan di Universitas Kairo, Giza, Mesir, Rabu (26/3). (AP/Amru Taha)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Komisi Pemilihan Presiden mengumumkan, pemilihan presiden Mesir akan diselenggarakan pada akhir Mei.  Ahad (31/3), komisi pemilihan menetapkan putaran pertama pemungutan digelar pada 26 dan 27 Mei.

Komisi pemilihan berharap, hasil pemilu putaran pertama dapat diperoleh pada 5 Juni. Jika diperlukan, putaran kedua akan digelar pada pertengahan Juni, dengan hasil diumumkan paling lambat 26 Juni.

Ketua Komisi Pemilihan Anwar El-Assi mengatakan, pendaftaran untuk pencalonan kandidat akan dibuka pada Senin (31/3) hingga 20 April, setiap hari mulai pukul 09.00-20.00 waktu setempat. Sementara pada hari terakhir akan tutup hingga pukul 02.00 dini hari.

Masa kampanye selama tiga pekan akan dimulai pada 3 Mei mendatang. Dilansir dari Ahram online, menurut El-Assi proses pemilu akan berlangsung dalam beberapa tahap.

Tahap pertama, daftar final calon presiden resmi akan diumumkan pada tanggal 2 Mei. Setelah itu, calon akan memilih simbol kampanye mereka sehingga mereka dapat mencetak poster.

Kemudian kampanye pemilu resmi digelar, mulai tanggal 3 hingga 23 Mei. Putaran pertama pemungutan digelar pada 26 dan 27 Mei. Mulai pukul 08.00 hingga 20.00.

Calon kemudian dapat mengajukan keluhan pada Komisi Pemilihan, pada 29 Mei. Mereka akan menerima jawaban akhir pada 31 Mei.

Setelahnya, hasil pemilu resmi akan diumumkan pada 5 Juni. Jika ada putaran kedua, maka akan dilangsungkan pada 16 dan 17 Juni. Sementara hasilnya akan dibacakan pada 26 Juni.

El-Assi menekankan, konstitusi baru menetapkan, pemilu berada di bawah pengawasan penuh peradilan. Ini untuk memastikan mereka ditandai dengan integritas dan keadilan. Pasukan keamanan akan bekerja sama dengan tentara, untuk mengamankan pemilu.

Pengumuman penyelenggaraan pemilu akhirnya dilakukan pada Ahad (30/3) lalu, setelah berminggu-minggu perdebatan mengenai undang-undang pemilu yang kontroversial. Masalah tersebut diyakini menyebabkan penundaan pengumuman.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement