REPUBLIKA.CO.ID, PERTH, Australia-- Australia pesimis terhadap pencarian MH370 yang belum juga menunjukan tanda-tanda baik pada Rabu (2/4). Pesimisme ini terjadi setelah tidak juga ditemukannya serpihan yang menunjukan keberadaan pesawat setelah pencarian dilakukan selama lebih dari 500 jam.
"Jika serpihan tidak juga ditemukan, kita harus berkonsultasi dengan semua pihak yang berkepentingan tentang langkah selanjutnya," ujar Marsekal Angus Houston, pensiunan Kepala Angkatan Udara Australia. Marsekal Angus juga mengatakan hal ini mungkin akan segera datang dengan kecilnya harapan keberadaan MH370 ditemukan.
Dalam pencarian MH370 di Samudera Hindia beberapa minggu ini, Australia telah melakukan banyak cara untuk memenuhi harapan masyarakat internasional. Cara ini diantaranya dengan menandakan zona-zona yang diperkirakan menjadi tempat jatuhnya pesawat dan kemudian mengirimkan puluhan pesawat serta pendeteksi ke tiap zona. "Pencarian ini benar-benar luar biasa sulit," ujar Tony Abbott, Perdana Menteri Australia.
Hingga saat ini, Australia masih memperluas daerah pencarian MH370. Pada Selasa (1/4) lalu sebanyak 10 kapal dan 12 pesawat menjelajahi Samudera Hindia. Lebih dari 1000 personel dikerahkan di lautan ini untuk mencari kemungkinan masih dapat ditemukannya MH370 maupun hanya petunjuk keberadaannya.
Dalam beberapa hari ke depan, Australia akan melakukan pencarian dengan Kapal Angkatan Laut Australia, Ocean Shield. Kapal ini telah dilengkapi dengan pencari kotak hitam dari Amerika Serikat yang canggih. Dengan hal ini, meski pesimis, Australia berharap tetap dapat memenuhi keinginan masyrakat internasional terutama keluarga penumpang MH370.