Jumat 04 Apr 2014 16:16 WIB

Pencarian MH370 Dilanjutkan ke Dasar Laut

Rep: gita amanda/ Red: Taufik Rachman
Malaysia Airlines
Malaysia Airlines

REPUBLIKA.CO.ID,PERTH-- Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 di lanjutkan ke bawah laut, pada Jumat (4/4). Angkatan Laut Amerika Serikat menggunakan teknologi tinggi untuk menemukan kotak hitam pesawat.

Pihak berwenang Australia mengatakan, Pinger Locator akan dipasang di belakang kapal angkatan laut Perisai Samudera HMAS. Pemasangan dilakukan untuk mencari di  240 km jalur konvergen, dengan kapal survei hidrografi Inggris HMS Echo.

Kepala badan koordinasi operasi Australia Marsekal Angus Houston mengatakan, operasi memperluas area pencarian di mana pencarian bawah air akan dimulai. "Pencarian dengan suar locator akan berlangsung sekitar satu bulan, sebelum transimis berhenti. Sehingga kami merasa waktunya cukup singkat," ujar Houston pada wartawan di Perth.

Senin (7/4), tepat sebulan sejak pesawat hilang kontak dengan pengawas lalu lintas udara. Sonar dapat membantu menemukan perekam suara kotak hitam pesawat. Kotak hitam merupakan kunci untuk mengetahui, apa yang terjadi pada penerbangan.

Kotak hitam dilengkapi dengan sebuah suar locator, yang mentrasmisikan 'tanda' saat berada di bawah air. Tapi baterai suar tersebut hanya bertahan sekitar 30 hari.Para ahli telah memperingatkan, Pinger Locator mungkin akan sedikit sekali membantu.

Kecuali, penyelidik mengetahui letak pesawat di dalam air. Sebab jangkauan terbatas, dan kecepatannya yang lamban karena ia harus ditarik di belakang kapal memakan waktu untuk pencarian.

Houston mengatakan, awal pencarian di bawah air dilakukan dengan sungguh-sunggun tanpa mengesampingkan pencarian puing. Tim pencari juga akan mencari cara paling efektif, untuk menemukan puing.

"Ini adalah wilayah yang sangat luas, daerah yang cukup terpencil. Kami akan menghabiskan lebih banyak waktu pencarian di permukaan," katanya.Ia menambahkan, masih ada kemungkinan untuk menemukan sesuatu di permukaan.

Sebab menurutnya, banyak hal dalam pesawat yang dapat mengapung. Seperti dalam hal pencarian sebelumnya, sebuah jaket muncul dan dapat dihubungkan dengan pesawat yang hilang.

Pada Jumat, 14 pesawat dan sembilan kapal menjelajah area pencarian seluas 223 ribu km persegi, di barat laut Perth. Inggris juga mengirim HMS Tireless, kapal selam nuklir kelas Trafalgar yang memiliki kemampuan sonar.

Sementara sebuah kapal Malaysia, dijadwalkan tiba di daerah pencarian pada Sabtu (5/4).Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Kamis (3/4) lalu bergabung dengan Menteri Luar Negeri Australia Tony Abbott dalam kunjungan ke pangkalan RAAF.

Dari sana pesawat dari tujuh negara, yang membawa puluhan petugas diterbangkan ke selatan Samudera Hindia.Selama ini, pihak berwenang Malaysia mengahadapi kritik keras terutama dari Cina. Mereka dianggap melakukan kesalahan dalam pencarian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement