Ahad 06 Apr 2014 18:01 WIB

Rekrut Anggota, Kelompok Mafia Jepang Luncurkan Website

Rep: Niken Paramita/ Red: A.Syalaby Ichsan
Anggota Yakuza Jepang dikenal karena tato mereka yang luas di tubuh. Ilustrasi
Anggota Yakuza Jepang dikenal karena tato mereka yang luas di tubuh. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu organisasi mafia terbesar di Jepang, Yamaguchi-gumi, meluncurkan situs resmi organisasinya. Situs ini diluncurkan demi meningkatkan citra dan merekrut lebih banyak anggota baru.

Di halaman depan situsnya, yang dilansir BBC (6/4), Yamaguchi-gumi menyambut pengunjung dengan kata sambutan bertuliskan 'Usir obat-obatan dan murnikan bangsa' (Banish drugs and purify the nation league).

Di dalamnya, organisasi ini juga memasukan sebuah video yang menggambarkan anggota mereka tengah berkunjung ke sebuah kuil dengan sebuah lagu organisasinya. Lainnya juga ada sebuah gambar yang menujukan kelompok ini tengah membantu korban gempa Fukushima.

The Yamaguchi-gumi merupakan kelompok yakuza terbesar di Jepang, mirip dengan kelompok mafia Italia dan traid di Cina. Kelompok ini diduga melakukan berbagai kegiatan kriminal seperti pelacuran, pemerasan dan kejahatan kerah putih.

Di Jepang, Yakuza bukan sesuatu yang ilegal. Yamaguchi-gumi bahkan memiliki kantor pusat sendiri dengan anggota seniornya yang memiliki kartu nama. Dengan dandanan glamornya, mereka dengan leluasa beraktifitas lewat toleransi yang diberikan pemerintah.

Para pengamat percaya langkah baru yang dilakukan Yamaguvhi-gumi ini merupakan upaya untuk menampilkan citra yang lebih bersahabat.

Manurut laporan polisi, keanggotaan Yamaguchi-gumi mengalami penurunan beberapa tahun terakhir. Di tahun 2013 jumlah anggota bahkan mencapai anggota paling rendah dengan jumlah 60 ribu.

"Yamaguchi-gumi adalah kelompok yang sama seperti kelompok yakuza lainnya, mereka mendapatkan uang dari pemerasan, uang perlindungan, perjudian, pemerasan real estate, eksploitasi tenaga kerja, pembuangan limbah, olahraga, bisnis hiburan dan industri nuklir," ujar Jake Adelstein, penulis buku 'The Last Yakuza: A Life in The Underworld Jepang.

"Website ini tidak menampilkan secara nyata keterlibatan kejahatan mereka atau mengontrol industri mereka. Itu bukan tujuan pembuatan situs ini. Poinnya adalah untuk menunjukkan Yamaguchi-gumi adalah sebuah organisasi kemanusiaan," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement