REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Otoritas Australia menyatakan dua sinyal diduga dari pesawat Malaysia Airlines kembali terdeteksi dalam pencarian ini. Kembali tertangkapnya dua sinyal ini membuat para tim pencari bersemangat setelah pencarian selama berminggu-minggu belum mendapatkan hasil yang pasti.
Dilansir dari Reuters, kepala Badan Koordinasi Pencarian Australia, Angus Houston, mengatakan sinyal 'ping' pertama terdeteksi pada Selasa siang selama lima menit 25 detik. Sedangkan, sinyal kedua terdeteksi pada Selasa malam selama tujuh menit.
"Saya yakin kami melakukan pencarian di wilayah yang tepat, tetapi kami perlu melihat puing pesawat untuk diidentifikasi sebelum kami memberikan kepastian konfirmasi bahwa pesawat MH370 berakhir di wilayah ini," katanya.
Sedangkan, pada akhir pekan kemarin, sebuah alat pendeteksi sinyal milik Amerika serikat yang berada di kapal Ocean Shield milik Australia, juga menangkap dua sinyal yang konsisten dengan sinyal kotak hitam. Sinyal pertama terdeteksi selama hampir dua jam, dan sinyal kedua tertangkap selama sekitar 13 detik.
"Ocean Shield telah mendeteksi empat transmisi di wilayah yang sama. Sinyal yang terdeteksi kemarin akan membantu mempersempit wilayah sehingga pencarian lebih mudah dilakukan," lanjut Houston. Sinyal tersebut tertangkap dari lautan dengan kedalaman 4.500 meter. Bluefin 21, kapal selam tanpa awak, sendiri tidak dapat dikirimkan ke dasar laut sebelum wilayah pencarian dipersempit.
Menurut Houston, tim analisa dari pusat analisa suara gabungan Australia juga menganalisa sinyal tersebut. "Mereka yakin sinyal tersebut konsisten dengan spesifikasi dan deskripsi dari rekaman data penerbangan," jelas Houston seperti dilansir dari BBC.
Houston mengatakan bahwa sinyal baru tersebut akan menjadi petunjuk bagi para tim untuk mempersempit wilayah pencarian. Sehingga, kapal selam tanpa awak Bluefin 21 dapat dikerahkan untuk mencari di dasar lautan. "Saat ini, semoga dengan banyaknya transmisi yang kita dapatkan, dan dilokasi yang lebih kecil, kita dapat menemukan sesuatu di dasar lautan dalam beberapa hari," tambahnya.
Rekaman kotak hitam ini kemungkinan dapat membantu tim penyelidik mengungkap misteri penyebab MH370 menghilang dari rute seharusnya, Kuala Lumpur-Beijing. Sayangnya, daya tahan beterai kotak hitam hanya dapat bertahan selama 30 hari. Sehingga tim pencari pun berlomba-lomba dengan waktu untuk menemukan kotak hitam.
Pihak otoritas mengatakan bukti yang ada menunjukan bahwa pesawat tersebut telah dialihkan dengan sengaja oleh orang yang ahli dengan pesawat. Namun, mereka juga tidak mengesampingkan masalah tehnis.
Berdasarkan analisa data satelit, para penyelidik pun menyimpulkan bahwa MH370 telah jatuh di sebuah wilayah terpencil di Samudera Hindia, dekat Perth. Pencarian saat ini difokuskan di barat laut Perth, sekitar 2.261 km dari kota itu.